Perbedaan Siklus Litik dan Siklus Lisogenik

Hello Sobat Ilyas!

Anda mungkin pernah mendengar tentang istilah siklus litik dan siklus lisogenik. Kedua istilah tersebut berkaitan dengan proses replikasi virus dalam tubuh makhluk hidup. Namun, apa sebenarnya perbedaan antara siklus litik dan siklus lisogenik? Mari kita bahas lebih lanjut.

Siklus Litik

Siklus litik adalah proses replikasi virus yang paling umum terjadi. Pada siklus litik, virus masuk ke dalam sel inang dan mengambil alih proses replikasi sel tersebut. Proses ini dimulai saat virus menempel pada permukaan sel inang dan menyuntikkan DNA atau RNA-nya ke dalam sel inang.

Setelah itu, virus mulai mereplikasi diri dengan menggunakan sel inang sebagai mesinnya. Sel inang akan memproduksi protein-protein virus dan DNA virus yang baru. Kemudian, sel inang akan pecah dan melepaskan virus-virus baru ke dalam tubuh inang.

Proses ini akan terus berlangsung hingga sel inang habis dan virus-virus baru menyebar ke sel-sel inang lainnya. Dalam siklus litik, virus biasanya menyebabkan kematian sel inang dan merusak organisme inang.

Siklus Lisogenik

Siklus lisogenik adalah proses replikasi virus yang sedikit berbeda dengan siklus litik. Pada siklus lisogenik, virus juga masuk ke dalam sel inang dan menyuntikkan DNA atau RNA-nya ke dalam sel inang. Namun, virus tidak langsung mereplikasi diri.

Sebaliknya, virus menyisipkan DNA atau RNA-nya ke dalam DNA sel inang dan menjadi bagian dari kromosom sel inang. Virus yang menyisipkan DNA atau RNA-nya ke dalam sel inang disebut dengan provirus. Sel inang yang terinfeksi provirus ini disebut dengan sel terinfeksi.

Sel terinfeksi akan tetap hidup dan berkembang biak seperti biasa. Virus yang menyisipkan DNA atau RNA-nya ke dalam sel inang tidak menyebabkan kematian sel inang, melainkan menyebabkan perubahan genetik pada sel inang.

Perbedaan Antara Siklus Litik dan Siklus Lisogenik

Perbedaan utama antara siklus litik dan siklus lisogenik adalah pada cara virus mereplikasi diri. Pada siklus litik, virus mereplikasi diri secara cepat dan menyebabkan kematian sel inang. Sementara itu, pada siklus lisogenik, virus tidak langsung mereplikasi diri tetapi menyisipkan DNA atau RNA-nya ke dalam sel inang dan menjadi bagian dari kromosom sel inang.

Perbedaan kedua adalah pada efek yang ditimbulkan pada sel inang. Pada siklus litik, virus menyebabkan kematian sel inang dan merusak organisme inang. Sementara itu, pada siklus lisogenik, sel terinfeksi tetap hidup dan berkembang biak seperti biasa.

Perbedaan ketiga adalah pada cara virus menyebar. Pada siklus litik, virus melepaskan virus-virus baru ke dalam tubuh inang setelah sel inang habis. Sementara itu, pada siklus lisogenik, virus menyebar ke sel-sel inang lainnya melalui pembelahan sel terinfeksi.

Kesimpulan

Demikianlah perbedaan antara siklus litik dan siklus lisogenik. Kedua proses replikasi virus ini memiliki perbedaan yang cukup signifikan dalam cara virus mereplikasi diri, efek yang ditimbulkan pada sel inang, dan cara virus menyebar. Semoga informasi ini bermanfaat untuk Anda, Sobat Ilyas.

Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya!