Siklus Litik dan Lisogenik: Apa Itu dan Apa Bedanya?

Hello, Sobat Ilyas! Kali ini kita akan membahas tentang siklus litik dan lisogenik. Kedua istilah ini seringkali dikaitkan dengan virus, karena memang keduanya adalah fase dari perjalanan virus dalam tubuh manusia atau hewan. Akan tetapi, tahukah kamu apa itu siklus litik dan lisogenik? Mari kita bahas satu per satu!

Siklus Litik

Siklus litik adalah fase dari perjalanan virus di mana virus menginfeksi sel tubuh manusia atau hewan untuk mereplikasi dirinya sendiri. Pada fase ini, virus masuk ke dalam sel tubuh dan melepaskan DNA atau RNA yang dimilikinya. Setelah masuk ke dalam sel, virus mereplikasi dirinya dan membuat banyak kopi dari dirinya sendiri.

Setelah mereplikasi dirinya sendiri, virus kemudian memecahkan sel tubuh dan melepaskan kopi-kopi virus yang baru. Sel tubuh yang telah rusak kemudian mati dan virus tersebut menyebar ke sel-sel tubuh lainnya untuk mereplikasi dirinya lagi. Proses ini berlangsung dengan sangat cepat dan mengakibatkan gejala-gejala penyakit yang kita alami saat terinfeksi virus.

Siklus Lisogenik

Siklus lisogenik adalah fase dari perjalanan virus di mana virus menginfeksi sel tubuh manusia atau hewan dan menyembunyikan dirinya di dalam DNA sel tubuh. Pada fase ini, virus masuk ke dalam sel tubuh dan melepaskan DNA atau RNA yang dimilikinya. Akan tetapi, virus tidak mereplikasi dirinya sendiri seperti pada siklus litik.

Sebaliknya, virus menyembunyikan dirinya dalam DNA sel tubuh dan menunggu waktu yang tepat untuk aktif kembali. Pada saat yang tepat, virus kemudian keluar dari DNA sel tubuh dan memasuki fase siklus litik untuk mereplikasi dirinya sendiri dan menyebar ke sel-sel tubuh lainnya. Proses ini bisa terjadi dalam waktu yang lama, bahkan bertahun-tahun, sebelum virus aktif kembali.

Apa Bedanya?

Sekilas, siklus litik dan lisogenik mungkin terlihat sama karena keduanya melibatkan virus yang menginfeksi sel tubuh manusia atau hewan untuk mereplikasi dirinya sendiri. Namun, ada perbedaan yang signifikan antara kedua siklus ini.

Pertama, siklus litik lebih cepat dan lebih merusak sel tubuh karena virus mereplikasi dirinya sendiri dan kemudian memecahkan sel tubuh untuk menyebar ke sel-sel tubuh lainnya. Sementara itu, siklus lisogenik lebih lambat dan tidak merusak sel tubuh karena virus menyembunyikan dirinya dalam DNA sel tubuh.

Kedua, siklus lisogenik bisa terjadi dalam waktu yang lama, bahkan bertahun-tahun, sebelum virus aktif kembali dan masuk ke dalam siklus litik. Sementara itu, siklus litik terjadi relatif lebih cepat dan virus langsung menginfeksi sel tubuh untuk mereplikasi dirinya sendiri.

Kesimpulan

Jadi, itulah penjelasan tentang siklus litik dan lisogenik. Meskipun keduanya melibatkan virus yang menginfeksi sel tubuh manusia atau hewan untuk mereplikasi dirinya sendiri, namun ada perbedaan yang signifikan antara keduanya. Semoga penjelasan ini dapat membantu kamu memahami lebih dalam tentang virus dan bagaimana virus bekerja dalam tubuh manusia atau hewan.

Terima kasih sudah membaca artikel ini, Sobat Ilyas! Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya!