Jenis-jenis Tanah dan Penjelasannya

Hello Sobat Ilyas! Apa kabar? Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas jenis-jenis tanah yang ada di Indonesia beserta penjelasannya. Tanah merupakan salah satu unsur penting dalam kehidupan manusia dan juga sangat mempengaruhi keberhasilan dalam bercocok tanam. Yuk, simak penjelasannya!

Tanah Podsolik

Tanah podsolik adalah jenis tanah yang terbentuk dari hasil pelapukan batuan granit dan arenit. Ciri khas dari tanah ini adalah memiliki lapisan horison B yang kaya akan mineral. Tanah podsolik cocok untuk tanaman seperti pinus dan akasia.

Tanah Laterit

Tanah laterit terbentuk dari hasil pelapukan batuan basalt dan andesit. Ciri khas dari tanah ini adalah memiliki warna merah kecoklatan dan bersifat asam. Tanah laterit cocok untuk tanaman seperti padi dan tanaman palawija.

Tanah Alluvial

Tanah alluvial terbentuk dari hasil sedimentasi endapan sungai dan air laut yang membentuk dataran rendah. Ciri khas dari tanah ini adalah memiliki kandungan bahan organik yang tinggi dan mudah digemburkan. Tanah alluvial cocok untuk tanaman seperti jagung, sayuran, dan buah-buahan.

Tanah Regosol

Tanah regosol terbentuk dari hasil pelapukan batuan dan material vulkanik. Ciri khas dari tanah ini adalah memiliki struktur granular dan kurang subur. Tanah regosol cocok untuk tanaman seperti tanaman pangan dan palawija.

Tanah Litosol

Tanah litosol terbentuk dari hasil pelapukan batuan yang bersifat asam atau alkalin. Ciri khas dari tanah ini adalah memiliki struktur yang padat dan kurang subur. Tanah litosol cocok untuk tanaman seperti tanaman pangan dan palawija dengan penambahan pupuk dan pengolahan tanah yang baik.

Tanah Gley

Tanah gley terbentuk dari hasil perendaman air yang lama dan sering tergenang. Ciri khas dari tanah ini adalah memiliki warna abu-abu kebiruan dan bersifat asam. Tanah gley cocok untuk tanaman seperti padi sawah dan tanaman palawija.

Tanah Humus

Tanah humus merupakan tanah yang kaya akan bahan organik dan terbentuk dari hasil penguraian bahan organik. Ciri khas dari tanah ini adalah berwarna hitam dan mudah diolah. Tanah humus cocok untuk tanaman seperti sayuran dan buah-buahan.

Tanah Andosol

Tanah andosol terbentuk dari hasil pelapukan material vulkanik yang bersifat asam. Ciri khas dari tanah ini adalah memiliki struktur granular dan kaya akan bahan organik. Tanah andosol cocok untuk tanaman seperti sayuran, kopi, dan tanaman buah-buahan.

Tanah Aluvial

Tanah aluvial terbentuk dari hasil sedimentasi endapan sungai dan air laut yang membentuk dataran tinggi. Ciri khas dari tanah ini adalah memiliki kandungan bahan organik yang rendah dan mudah digemburkan. Tanah aluvial cocok untuk tanaman seperti tebu, karet, dan kelapa sawit.

Tanah Mineral

Tanah mineral adalah jenis tanah yang terbentuk dari hasil pelapukan batuan dan mineral. Ciri khas dari tanah ini adalah memiliki struktur padat dan kurang subur. Tanah mineral cocok untuk tanaman seperti tanaman pangan dan palawija dengan penambahan pupuk dan pengolahan tanah yang baik.

Tanah Laterik Merah

Tanah laterit merah adalah jenis tanah yang terbentuk dari hasil pelapukan batuan basalt dan andesit yang bersifat alkalin. Ciri khas dari tanah ini adalah memiliki warna merah kecoklatan dan bersifat basa. Tanah laterit merah cocok untuk tanaman seperti padi dan tanaman palawija.

Tanah Gambut

Tanah gambut terbentuk dari hasil pengendapan bahan organik seperti daun, ranting, dan akar-akar yang telah terkompaksi selama ribuan tahun. Ciri khas dari tanah ini adalah berwarna hitam pekat dan bersifat asam. Tanah gambut cocok untuk tanaman seperti kelapa sawit dan karet.

Tanah Vulkanik

Tanah vulkanik adalah jenis tanah yang terbentuk dari hasil erupsi gunung api. Ciri khas dari tanah ini adalah memiliki kandungan mineral yang tinggi dan mudah diolah. Tanah vulkanik cocok untuk tanaman seperti sayuran, kopi, dan tanaman buah-buahan.

Tanah Entisol

Tanah entisol adalah jenis tanah yang belum terbentuk lapisan horison secara lengkap. Ciri khas dari tanah ini adalah kurang subur dan mudah tergerus oleh air hujan. Tanah entisol cocok untuk tanaman seperti tanaman pangan dan palawija dengan penambahan pupuk dan pengolahan tanah yang baik.

Tanah Inceptisol

Tanah inceptisol adalah jenis tanah yang baru terbentuk lapisan horison A dan B secara lengkap. Ciri khas dari tanah ini adalah memiliki kadar bahan organik yang rendah dan mudah digemburkan. Tanah inceptisol cocok untuk tanaman seperti sayuran dan buah-buahan.

Tanah Mollisol

Tanah mollisol adalah jenis tanah yang memiliki lapisan horison A yang tebal dan kaya akan bahan organik. Ciri khas dari tanah ini adalah mudah digemburkan dan subur. Tanah mollisol cocok untuk tanaman seperti jagung, gandum, dan kacang-kacangan.

Tanah Vertisol

Tanah vertisol adalah jenis tanah yang mempunyai kemampuan mengalami pembengkakan dan penyusutan secara ekstrim. Ciri khas dari tanah ini adalah memiliki struktur lempung yang lengket dan kurang subur. Tanah vertisol cocok untuk tanaman seperti kacang-kacangan dan sayuran.

Tanah Oxisol

Tanah oxisol adalah jenis tanah yang terbentuk dari hasil pelapukan batuan granit dan gneiss yang bersifat asam. Ciri khas dari tanah ini adalah kurang subur dan sulit diolah. Tanah oxisol cocok untuk tanaman seperti kopi dan kakao.

Kesimpulan

Itulah beberapa jenis tanah yang ada di Indonesia beserta penjelasannya. Setiap jenis tanah memiliki karakteristik dan sifat yang berbeda-beda sehingga perlu diperhatikan dalam bercocok tanam. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Sobat Ilyas. Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya!