14+ Contoh Tanaman Hidroponik untuk Kebun dan Lahan Kecil di Rumah

Tanaman Hidroponik – Semakin berkembangnya teknologi semakin banyak pula pembangunan gedung-gedung besar yang tentu saja memerlukan lahan yang luas. Sehingga saat ini mencari lahan yang luas untuk membudidayakan tumbuhan baik sayuran, buah ataupun bunga cukuplah sulit.

Untuk itu saat ini banyak orang yang lebih memilih melakukan sistem hidroponik yang tidak membutuhkan lahan luas. Bahkan tanaman hidroponik dapat menghasilkan buah atau sayur yang jauh lebih segar dan sehat.

Hal itulah yang membuat banyak orang memilih bercocok tanam dengan sistem hidroponik. Walau begitu masih ada juga yang merasa sistem hidroponik tidaklah akan benar-benar menghasilkan tanaman berkualitas.

Padahal sistem hidroponik tidak menggunakan pestisida serta bahan kimia berbahaya. bahkan sistem hidroponik memiliki begitu banyak keuntungan yang akan di dapat.

Mengenal Sistem Hidroponik Secara Singkat

tanaman hidroponik

Saat ini sistem hidroponik tentu sudah banyak yang sering mendengarnya bahkan banyak yang telah mempraktekannya dan berhasil. Teknik penanaman dengan sistem hidroponik sangatlah ramah lingkungan dan memiliki kualitas tanaman yang unggul. Walau begitu sistem ini tidak dapat dilakukan di semua jenis tanaman tetapi dapat dilakukan dimana saja.

Namun jika ingin mempraktekan sistem hidroponik ini tentu saja banyak hal yang harus dipersiapkan. Semua itu karena penamanam sistem hidroponik tidak menggunakan media tanah dan juga air yang terlalu banyak.

Sistem hidroponik juga memiliki cukup banyak kelebihan, bahkan pupuk yang digunakan tidak berbahaya. Hidroponik sangatlah cocok jika ingin bercocok tanam di kota.

Beberapa Cara Menanam Dengan Sistem Hidroponik

Sistem hidroponik tidaklah sulit untuk dijalankan bahkan ada beberapa cara menanam yang dapat dipilih sesuai dengan keinginan. Dimana cara menanam ini memerlukan beberapa media, bahan dan alat yang harus dipersiapkan. Namun tenang saja semua yang dibutuhkan dalam sistem hidroponik tidak sulit didapat. Berikut beberapa cara menanam dengan sistem hidroponik yang wajib dipahami:

1. Dengan Menggunakan Teknik NFT

Cara menanam dengan sistem hidroponik yang pertama adalah dengan NFT atau Nutrient Film Technique yang menggunakan air sebagai media bercocok tanam. Dimana air akan dikelola untuk media penanaman, sehingga akar tanaman akan menyerap unsur hara yang telah ditambahkan pada air. sehingga tidak diperlukan penyiraman manual setiap pagi atau sore hari. Berikut cara menanamnya:

  • Pertama siapkan alat yang dibutuhkan yaitu berupa talang atau bisa juga pipa dan juga pompa.
  • Potong pipa menjadi beberapa bagian, lalu setelah itu lubangi pipa dimana jaraknya sama antar lubang.
  • Setelah itu pipa yang telah dipotong dan diberi lubang di susun.
  • Lalu pada ujung pipa dimana letaknya lebih rendah diberi penampung
  • Barulah pasang pompa dimana berguna sebagai media mengalirkan air, sehingga nutrisinya akan secara maksimal tersalurkan.
  • Sehingga akar tanaman hidroponik akan mendapatkan nutrisi secara langsung, cukup pastikan pencahayaan, oksigen dan pupuk diberikan dengan benar.

2. Dengan Menggunakan Teknik WICK

Jika cara yang pertama membuat akar tanaman hidroponik langsung menyentuh air yang telah ada nutrisinya, wick berbeda. Dengan menggunakan Wick akan ada sumbu yang berguna sebagai pengalir air yang tentu saja telah diberi nutrisi.

Sumbu akan langsung memberikan air ke akar. Karena itu dibutuhkan Rockwool yang berguna sebagai media penyerap. Berikut cara mempraktekannya:

  1. Pertama siapkan terlebih dahulu botol air mineral bekas yang berukuran sekitar 600 ml lalu alat pemotong dan juga sumbu bekas. Jika tidak ada sumbu dapat diganti dengan kain flanel.
  2. Untuk melubangi botol dapat menggunakan paku.
  3. Barulah setelah itu belah botol menjadi 2
  4. Jangan lupa tutup botol dilubagi
  5. Lalu setelah itu bagian mulut botol digabungkan dengan bagian botol lainnya
  6. Jika sudah barulah pasang sumbu atau flanel pada setiap tutup botol. Pastikan pemasangannya dengan benar sehingga air nutrisi yang ada dapat diserap sumbu.
  7. Setelah itu bibit tanaman harus ditanam pada botol bagian atas dan jangan lupa berikan tanah secukupnya saja jangan terlalu banyak.
  8. Terakhir cukup dengan mengisi air nutrisi pada bagian bawah botol.

3. Dengan Menggunakan Larutan Statis

Jika sebelumnya banyak membahas mengenai air nutrisi yang sangat berguna dan harus diserap tanaman hidroponik, dengan menggunakan larutan statis tidak begitu. Semua itu karena pada sistem ini media yang diperlukan berbeda. Berikut cara menananmnya:

  • Siapkan botol bekas, baskom, bak semen bekas, tangki dan juga ember (dapat dipilih beberapa saja).
  • Pastikan media yang telah disiapkan tidak tembus pandang dengan sinar matahari sehingga lumut tidak akan mudah muncul
  • Lalu setelah itu kontrol ketinggian air pada wadah yang telah dipersiapkan
  • Pastikan air statis rendah saja namun selalu mengisi media tanam

4. Dengan Menggunakan Teknik Kultur Agregat

Cara ini tidaklah jauh berbeda dengan bercocok tanam dengan menggunakan tanah namun dengan menggunakan kultur Agregat, tanah diganti dengan bahan pokok lain. Sehingga bahkan untuk wilayah yang tidak memiliki lahan dan tanah yang luas tidak bermasalah. Berikut caranya:

  • Siapkan kerikil, spons arang sekam, pasir atau serabut kelapa (pilih salah satu)
  • Pastikan keadaan barang tersebut steril sehingga tidak akan menghambat proses penanaman
  • Barulah setelah itu masukan bahan pokok pada sebuah pot atau bisa juga diganti dengan wadah bekas dan juga botol bekas
  • Jangan lupa sematkan bibit tanaman hidroponik di dalamnya
  • Lalu cara menanamnya sama seperti menggunakan tanah
  • Cukup pastikan pupuk dan air diberikan sekitar 1 hingga 2 minggu sekali, irit bukan.

5. Dengan Teknik Eeb & Flow

Dikenal dengan nama lain teknik pasang surut ini karena membutuhkan peranan pompa air yang nantinya akan digunakan sebagai pengatur waktu. Dimana tanaman hidroponik akan  dibiarkan pada wadah yang berisi air nutrisi.

Namun saat pompa air dimatikan air akan menyurut, itulah kenapa dinamakan teknik pasang surut. Sehingga tidak memerlukan penyiraman setiap saat dan manual.

Hal Yang Harus Diperhatikan Jika Ingin Penanaman Hidroponik Sukses

Walaupun telah mengetahui cara menanam hidroponik tidaklah cukup, semua itu karena hidroponik memang cara menanam yang tidak mudah. Namun janganlah pula mengira sistem hidroponik itu menyulitkan, jika memahami pasti tidak akan sulit.

Untuk itu perlu diketahui hal yang harus sangat diperhatikan. Berikut hal yang harus diperhatikan jika ingin penanaman hidroponik sukses:

1. Siapkan Benih Tanaman Hidroponik

Tentu saja hal yang menunjang paling utama pada proses menanam adalah benih yang digunakan. Dimana benih yang dapat digunakan dari beni jadi dari toko ataupun membuatnya sendiri.

Namun jika masih tahap pemula ada baiknya membeli saja di toko dari pada benih yang dibuat sendiri tidak berhasil.

Nanti jika sudah berhasil, tanaman hidroponik dapat dijadikan benih untuk berikutnya. Setelah itu pastikan penebaran benih dilakukan dengan benar.

2. Siapkan Media Tanam Hidroponik

Media tanam hidroponik sangatlah banyak dan dapat dipilih sesuai keinginan dan kondisi tempat. Hal yang perlu diperhatikan saat memilih media tanam adalah haruslah tidak akan membuat larutan nutrisi berubah.

Jadi, media tidak boleh menggunakan alat yang mengandung bahan bertentangan dengan nutrisi. Pastikan media tidak memiliki pori-pori berlebih serta tidak akan menyumbat pengairan yang sedang dilakukan.

3. Siapkan Nutrisi Untuk Tanaman

Jika biasanya tanahlah yang sangat berperan dalam pemberian nutrisi namun dalam sistem hidroponik tidak demikian. Semua itu jelas karena sistem hidroponik tidak menggunakan tanah jika pun menggunakan hanya sedikit.

Untuk itu berikan nutrisi luar yang tidak dapat diberikan dengan asal melainkan makro dan mikronya harus tepat. Sama halnya dengan bibit, nutrisi pun dapat diberi jadi pada toko ataupun dibuat sendiri.

4. Perawatan Tanaman

Sama halnya dengan bercocok tanam biasanya dimana tentu saja memerlukan perawatan, sistem hidroponik juga begitu. Pasti akan ada rumput liar dan juga hama lainnya yang tumbuh pada saat penanaman.

Untuk itu pastikan rumput liar harus dipangkas, hama juga harus dibersihkan. Sehingga tanaman berkembang dengan baik dan hasilnya akan sesuai dengan keinginan.

Kelebihan Dari Sistem Hidroponik

Jika membahas mengenai jenis tanaman yang dapat dibudidayakan melalui teknik hidroponik tentu sangatlah banyak, sama halnya jika membahas kelebihan dari sistem hidroponik.

Kelebihan sistem tanam secara hidroponik cukuplah banyak dan tentu saja akan dapat dirasakan langsung oleh penanamnya. Berikut kelebihannya yang dapat dijadikan alasan harus menggunakan sistem hidroponik :

  1. Pilihan yang cocok untuk memiliki hobi bercocok tanam tetapi lahan yang dimiliki tidak luas
  2. Pupuk yang dibutuhkan tidaklah mahal sehingga akan mampu meminimalisir pengeluaran
  3. Tanaman hidroponik jauh lebih irit air dan tidak perlu disiram setiap hari karena media menanamnya menggunakan air.
  4. Ruang bercocok tanam dapat disesuaikan dengan selera dan lebih menampung banyak tanaman.
  5. Lalu berikutnya tanaman dapat diletakkan dimanapun bahkan di tembok atau atap karena sistem hidroponik tidak memerlukan tanah sebagai media.
  6. Pencahayaan tidak terlalu dibutuhkan kecuali beberapa tanaman khusus.
  7. Hama dan penyakit yang menyerang jauh lebih sedikit selain itu proses pemantauan hama juga jauh lebih mudah.
  8. Harga jual tanaman hidroponik jauh lebih tinggi karena tanaman yang dihasilkan jauh lebih sehat, segar dan kandungan nutrisinya lebih maksimal.
  9. Sistem hidroponik tidak memerlukan pencangkokan tanaman sehingga tidak akan ribet diolah.
  10. Pertumbuhan dari setiap tumbuhan dapat lebih mudah dipantau mulai dari daun, buah hingga akarnya juga.
  11. Menanam tanaman herbal dengan teknik ini akan jauh lebih baik karena teknik ini sangat bersih sehingga akar dari tanaman herbal pun dapat langsung diolah dengan lebih mudah.
  12. Proses pertumbuhan dengan sistem hidroponik jauh lebih cepat sehingga akan mempercepat proses panen.
  13. Lebih rama lingkungan karena hama dan penyakit tidak banyak sehingga tidak memerlukan obat yang berbahan kimia.
  14. Tanaman akan jauh lebih terlihat kesehatannya hanya dengan melihat akarnya
  15. Terakhir sistem hidroponik jauh lebih rapi, indah dan sangat cocok dijadikan pemandangan baru.

Media Yang Digunakan Pada Sistem Hidroponik

Saat membudidayakan tanaman dengan sistem hidroponik haruslah mengetahui media apa saja yang diperlukan. Sehingga hasil tanaman akan memuaskan dan tidak akan terjadi kesalahan.

Sistem hidroponik sangatlah memerlukan penyangga tanaman serta tidak memerlukan sesuatu hal yang berunsur hara. Berikut media yang digunakan pada sistem hidroponik yang wajib diketahui:

1. Arang Sekam

Dalam membudidayakan tanaman dengan sistem hidroponik memerlukan media utama yaitu arang sekam. Perlu diketahui aram sekam sendiri merupakan bahan yang berasal dari ampas padi (kulit padi).

Selain sebagai media arang sekam juga dapat dijadikan bibit tanaman sehingga dua kegunaan sekaligus bukan. Tanaman yang dihasilkan akan lebih maksimal nutrisinya.

2. Spons

Selanjutnya media yang digunakan dalam sistem hidroponik adalah spons. Alat yang biasa digunakan sebagai media pencuci piring ini juga dapat dijadikan media hidroponik.

Semua itu karena spons yang didiamkan pada ruangan dan mendapat paparan sinar matahari dapat menghasilkan lumut dan juga rumput. Dimana ini dapat dijadikan bibit selain arang sekam

3. Coir

Selain arang dan juga Spons media yang dapat dijadikan bibit dalam proses penyemaian sistem hidroponik adalah coir. Coir sendiri adalah nama lain dari serabut kelapa yang cukup mudah ditemukan.

4. Rock Wool

Berikutnya adalah Rock Wool semacam alat fiber yang memiliki beberapa rongga. Rock Wool pembuatannya cukup mudah, hanya perlu membuat rongga atau tempat masuknya udara pada sebuah batuan leleh. Media non organik ini merupakan satu dari banyaknya media yang dapat digunakan pada sistem hidroponik.

5. Expanded Clay

Media berikutnya adalah Expanded Clay yang akan dijadikan sebagai nutrisi tanaman karena memiliki kandungan mineral. Sehingga proses penyemaian akan jauh lebih mudah dilakukan karena media ini sudah mengandung air.

Beberapa Pupuk Yang Dibutuhkan Dalam Sistem Hidroponik

Dalam proses bertanam tentu saja membutuhkan sebuah pupuk baik itu dengan menggunakan sistem hidroponik ataupun melalui media tanah. Tentu saja pupuk yang digunakan dalam dua teknik bertanam ini jelas berbeda.

Dimana pupuk adalah bahan yang akan membantu menutrisi tanaman hingga tumbuh dengan baik dan subur. Berikut beberapa pupuk yang dibutuhkan dalam sistem hidroponik yang dapat dijadikan referensi:

1. Pupuk Lewatit HD-5

Bentuk dari pupuk Lewatit HD-5 sangat mirip dengan gula pasir tetapi memiliki warna merah. Dimana nutrisnya sangatlah baik untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman hidroponik. Pupuk ini memiliki beberapa kandungan mikro yang cukup banyak mulai dari Cu, Mn, Fe, Mo dan Bo yang baik untuk tanaman.

Perlu diketahui jika pupuk ini tidak dapat larut dalam air walaupun merupakan media taman air. Walaupun tidak larut tetapi nutrisi yang ada pada pupuk ini akan menukarkan ion yang ada pada garam yang telah larut pada air.

Pupuk ini cukup mudah digunakan, yaitu hanya perlu menaburkan pupuk pada media yang digunakan sebagai penanam sistem hidroponik.

Lalu jangan lupa tuang air sehingga butiran dari pupuk dapat turun hingga ke bagian bawah media. Proses pemupukan dapat dimulai sejak usia tanaman sekitar 2 minggu. Pupuk jenis ini sangatlah cocok untuk menutrisi tanaman hias.

2. Pupuk Margaflor

Jika tadi pupuk Lewatit berbentuk butiran seperti gula pasir, jenis pupuk Margaflor memiliki bentuk cair seperti air. Untuk nutrisi yang ada dalam pupuk ini pun tidak jauh lengkapnya dari pupuk Lewatit.

Mulai dari beberapa kandungan yaitu Co, Zn, B, Fe, Mn, Mo, Ce, Mg dan juga Cu, serta ada juga kandungan S, N, P205 dan juga K20.

Untuk tanaman hias cukup dengan menyiramkan pupuk sebanyak satu kali selama 1 hingga 2 minggu dimana sejak usia tanaman 3 minggu. Lalu sayuran dapat disiram pupuk saat sudah berusia 2 minggu.

Contoh Beberapa Tanaman Yang Dapat Dibudidayakan Dengan Teknik Hidroponik

Setelah mengetahui cara menanam pada teknik hidroponik langkah selanjutnya yang perlu diketahui adalah contoh tanaman yang dapat dibudidayakan dengan teknik ini.

Tanaman baik buah ataupun sayuran yang diolah dengan teknik hidroponik tentu saja jauh lebih enak dan tentu saja sehat. Berikut beberapa referensi contoh tanamannya :

1. Selada Hijau

tanaman hidroponik selada hijau

Selada merupakan sayuran yang sering digunakan sebagai pelengkap makan, baik makanan berat ataupun sekedar cemilan. Selain itu selada termasuk jenis tanaman yang tidak sulit dibudidayakan sehingga memilih sistem hidroponik tentu tidak akan ada masalah.

Selada yang dihasilkan akan berkualitas tanpa ribet dan tidak memakan waktu. Hal terpenting adalah saat selada mulai tumbuh harus selalu memperhatikan hama yang menempel.

Jangan sampai hama akhirnya merusak hasil panen dari selada. Selada sangat cocok dibudidayakan di Indonesia yang memiliki iklim tropis yang tentu akan membuat tanaman ini semakin bertumbuh dengan baik.

Cukup dengan menyemai bibit dan bibit akan mulai tumbuh sejak minggu pertama walau masih mula-mula beberapa lembar daun saja.

Cukup dengan memberikan nutrisi yang baik sehingga selada akan tumbuh dengan lebih cepat lagi. Daun luar pada selada ada baiknya dipotong terlebih dahulu sehingga akan tumbuh daun yang jauh lebih subur menggantikan daun sebelumnya.

Selada dapat dikonsumsi sendiri ataupun dijual, dimana pasti banyak pedagang makanan yang membutuhkannya.

2. Tumbuhan Kangkung

tanaman hidroponik kangkung

Orang Indonesia tentunya tidak asing dengan tumbuhan satu ini, dimana tumbuhan ini biasa diolah menjadi sayur dan dijadikan pelengkap makan.

Rasanya yang enak dan cocok dengan lauk apapun serta nutrisinya yang cukup baik untuk tubuh membuat banyak orang menyukai kangkung.

Tidak berbeda dengan selada, kangkung juga dapat dibudidayakan menjadi tanaman hidroponik yang sehat.

3. Buah Stroberi Yang Lezat

tanaman hidroponik stroberi

Buah stroberi memiliki penggemar yang cukup banyak semua itu karena buah ini memiliki kandungan vitamin c yang banyak. Selain beberapa sayuran, buahan juga dapat dibudidayakan dengan teknik hidroponik.

Penanaman stroberi dengan teknik hidroponik akan memaksimalkan pertumbuhan buah menjadi lebih baik dan cepat.

Semua itu karena nutrisi yang didapat stroberi akan jauh lebih banyak saat menggunakan teknik hidroponik. Sehingga stroberi akan menjadi lebih enak, lebih sehat dan juga tumbuh lebih banyak juga.

4. Sayur Sawi Hijau

tanaman sawi hijau

Berikutnya tanaman hidroponik yang dapat dicoba untuk dibudidayakan adalah sayur sawi. Permintaan akan sayur sawi di Indonesia cukuplah banyak sehingga memilih membudidayakan sawi dengan teknik ini adalah pilihan yang tepat.

Semua itu karena pembudidayaan tidak memerlukan lahan yang luas. Selain sawi yang dihasilkan jauh lebih banyak, nutrisinya juga jauh lebih baik. Budidayakan sawi dengan menggunakan sistem sumbu dan media rockwool, pasti akan jauh lebih meningkatkan hasil panen sawi.

5. Tomat Merah Segar

tanaman tomat merah hidroponik

Produksi tomat di Indonesia cukup tinggi karena tanaman ini dapat digunakan sebagai bahan baku jus, sambal hingga makanan.

Dengan membudidayakan tomat dengan sistem hidroponik akan menghasilkan tomat yang jauh lebih segar dan besar.

Cukup budidayakan tomat melalui media polybag (pot sekam dan arang). Jangan lupa selalu perhatikan hama yang ada karena tomat sangat rentan dengan hama.

6. Sayur Buncis Hijau

Tanaman yang mudah jika dibudidayakan dnegan sistem hidroponik selanjutnya adalah sayur buncis. Dimana buncis banyak dijadikan lalapan ataupun campuran untuk berbagai jenis makanan.

Gizi yang terdapat pada buncis cukuplah banyak, mulai dari vitamin A, B hingga C serta ada juga protein nabati. Buncis yang dihasilkan akan jauh lebih hijau dan juga lebih enak serta sehat.

7. Sayur Pare Tanaman Hidroponik

Sayur yang dikenal dengan rasa pahitnya ini memiliki cukup banyak penggemar di Indonesia. Semua itu karena dibalik pahitnya pare terkandung begitu banyak nutrisi mulai dari zat besi, fosfor, vitamin A dan juga Vitamin C.

Memilih pare sebagai tanaman untuk dibudidayakan secara hidroponik adalah pilihan yang tepat. Tanaman merambat ini akan tumbuh dengan mudah tanpa perlu perawatan khusus.

8. Sayur Bayam Segar

Bayam sering sekali dijadikan sayur untuk makan ataupun sekedar cemilan saat digoreng. Permintaan akan bayam di Indonesia terus meningkat namun lahan yang ada hanya sedikit, untuk itu teknik hidroponik adalah cara yang tepat untuk dipilih.

Gizi yang banyak pada bayam seperti vitamin, serat, protein, kalsium dan juga folat membuat bayam enak dikonsumsi. Tanaman hidroponik ini akan jauh lebih menyehatkan dan lezat lagi jika menggunakan teknik hidroponik.

Pertumbuhan bayam akan cukup cepat karenanya perlu diperhatikan sehingga bayam tidak terlalu berlebihan. Bayam yang tumbuh berlebihan akan membuat ukuran daun sangat besar sehingga mengakibatkan sirkulasi udara berkurang dan bayam dapat mati.

Penamanan bayam tidak boleh lebih dari 26 hingga 28 hari sejak bibit disemai jik tidak akan menghasilkan bayam yang pahit.

9. Timun Segar

Berbeda dengan beberapa tanaman hidroponik lainnya yang cukup mudah dibudidayakan, perawatan timun cukuplah sulit. Dimana perhatiaan ekstra sangat diperlukan sehingga hasil yang didapat tidak akan mengecewakan.

Semua itu karena timun merupakan tanaman yang cukup sulit untuk tumbuh dan cepat berbuah. Sangatlah diperlukan paparan sinar matahari langsung karena akan mempengaruhi tumbuh kembang timun.

Lebih disarankan menggunakan rumah kaca untuk membudidayakan timun serta lahan yang sedikit lebih luas karena timun akan tumbuh dalam jumlah dan ukuran besar.

Botol plastik dapat juga digunakan sebagai media menanam timun dengan menggunakan teknik hidroponik. Sehingga timun yang dihasilkan akan tumbuh sempurna, besar dan juga segar.

10. Buah Melon

Kata siapa hanya buah ukuran kecil saja yang dapat dibudidayakan dengan sisitem hidroponik, buah melon yang besar pun bisa. Bahkan melon merupakan tanaman hidroponik yang lebih mudah diolah dan hasilnya sangat memuaskan.

Dimana hal yang sangat dibutuhkan tentu saja media tanam yang jauh lebih luas karena nantinya melon akan membesar dengan sempurna.

11. Bunga Mawar

Tumbuhan satu ini juga dapat dibudidayakan dengan menggunakan sistem hidroponik. Bahkan menanam bunga mawar akan membuat pemandangan indah tersendiri, dimana bunga mawar yang segar akan menghiasi.

Tidak membutuhkan lahan yang luas, bunga mawar akan tumbuh sempurna dan membuat sebuah taman mini yang menyejukkan. Sebenarnya tidak hanya mawar saja yang dapat dibudidayakan dengan sistem ini, bahkan anggrek pun dapat juga dibudidayakan.

12. Tanaman Herbal

Selain tanaman diatas, ada beberapa tanaman herbal yang dapat dibudidayakan dengan teknik hidroponik. Seperti tanaman daun mint, ketumbar dan juga daun basil yang mudah untuk dibudidayakan dan tidak memerlukan lahan yang luas.

13. Sayur Kailan

Mungkin ada beberapa orang yang asing saat mendengar kata sayur kailan. Namun restoran besar tumbuhan ini menjadi salah satu masakan andalan dan bisa dibudidayakan secara hidroponik.

Dimana tanaman hidroponik ini akan menghasilkan sayuran yang lembut dan renyah secara bersamaan. Hanya perlu menggunakan salah satu media biasa seperti gelas air mineral, botol bekas ataupun pipa paralon.

14. Sayur Pakcoy 

Jika kailan sedikit asing di beberapa telinga seseorang mungkin Pakcoy tidak begitu. Sayuran yang memiliki kandungan mineral dan vitamin yang banyak ini juga dapat dibudidayakan secara hidroponik. Sehingga tentu saja akan membuat hasilnya jauh lebih segar dan bernutrisi.

Itulah beberapa hal mengenai tanaman hidroponik yang lengkap dan juga jelas yang dapat dijadikan referensi. Dengan mengetahui dan memahami segala hal yang dibutuhkan tentu akan membuat proses penanaman akan berlangsung dengan baik. Sehingga hasilnya akan maksimal dan hasil produksi akan memiliki harga jual yang tinggi. Jadi selain dikonsumsi sendiri hasilnya juga dapat dijual.