Cara Menawarkan Produk ke Supermarket Dengan Benar Untuk Pemula

Memasukkan produk ke supermarket adalah impian tersendiri bagi setiap pemilik brand atau usaha. Melihat produknya terpampang di supermarket dan dilihat oleh banyak orang pasti menjadi sesuatu yang membanggakan. Dari segi bisnis, produk yang dijual disupermarket juga mampu memberikan keuntungan berlipat ganda. Lantas, bagaimana cara menawarkan produk ke supermarket? Cari tahu informasinya dibawah ini.

Cara Menawarkan Produk ke Supermarket Untuk Pemula

Supermarket yang sudah sangat terkenal dan memiliki banyak cabang pasti menjadi lapak bagus untuk meningkatkan penjualan produk. Sederet supermarket yang berpengalaman di bisnis retail selama lebih dari 10 tahun diantaranya seperti Lotte Mart, Giant, Carrefour, Hypemart, dan Superindo.

Ingin produk dari brand kamu terpampang disalah satunya? Simak deh poin-poin penting dari ilyasweb berikut ini.

Persyaratan Menjadi Supplier di Supermarket

cara menawarkan produk ke supermarket

1. Produk Memiliki Potensi Menjanjikan

Syarat pertama yang wajib dipenuhi agar sebuah produk bisa terpajang di etalase supermarket adalah mempunyai potensi pasar tinggi. Produk harus dibutuhkan oleh masyarakat dan memiliki nilai jual tersendiri.

Prinsip dasarnya adalah supermarket memprioritaskan produk-produk yang menjadi kebutuhan pokok bagi calon pelanggan. Peta persaingan untuk masuk ke supermarket juga tidak mudah, karena diwaktu bersamaan ada banyak brand yang menawarkan produk serupa.

Cara paling sederhana untuk mengukur seberapa potensialnya produk sendiri adalah datang langsung ke supermarket. Setibanya disana cari produk sejenis dan buatlah perbandingan. Misalnya produk makanan, perhatikan bagiamana citarasa, desain dan harganya.

Dari kegiatan riset ini kita bisa mengetahui bagaimana kekuatan produk untuk bersaing di supermarket. Apakah memang layak atau tidak.

2. Vendor Supplier

Vendor adalah istilah yang digunakan untuk pihak pemasok di supermarket atau sebuah toko. Ia dibuat untuk membuat transaksi jual beli di supermarket lebih mudah. Vendor bisa bersifat badan usaha atau pribadi. Vendor ini berupa profil resmi seorang supplier yang berisikan identitas secara lengkap.

Mendaftar menjadi vendor sama sekali tidak sulit, bisa melalui sebuah form dan dilengkapi lampiran data pemilik usaha dan keterangan usaha. Adapun data yang biasa digunakan seperti rekening bank, NPWP dan KTP.

3. Legalitas dan Persyaratan Produk

Produk kamu bernilai jual tinggi dan berhasil mendaftarkan diri sebagai vendor, maka langkah berikutnya adalah mengurus aspek legalitas produk. Pihak supermarket meminta surat legalitas produk sebagai bentuk pertanggung jawaban sebuah brand terhadap produk yang mereka jual.

Semisal kamu ingin menjual produk olahan makanan, pihak supermarket sudah pasti akan meminta izin edar (P-IRT/BPOM) dan dokumen halal MUI. Dalam contoh lain, beberapa produk umum pasti ditanyakan legalitas SNI.

4. Biaya Support

Tidak banyak media yang membahas tentang biaya support, padahal termasuk salah satu poin penting. Biaya support ini terdiri dari biaya potongan tetap, biaya masuk produk atau seringkali berbentuk alokasi biaya promosi.

Jumlah biaya support yang harus dibayarkan tergantung skill negosiasi kita dan kebijakan masing-masing supermarket.

5. Program Promosi

Sebagai seorang vendor, sudah seharusnya kalian ikut andil dalam mempromosikan produk supaya lebih menarik dimata pengunjung supermarket. Satu hal yang perlu dipahami, meskipun produk berhasil dijual di supermarket, bukan berarti langsung laris manis begitu saja.

Kamu perlu memberikan support promosi agar lebih efektif, mulai dari yang paling sederhana misalnya memberikan sample dan diskon khusus, sampai tingkat lanjut dengan menghadirkan SPG.

Demikianlah pembahasan mengenai beberapa cara menawarkan produk ke supermarket yang efektif. Semoga membantu kamu dalam mengembangkan produk dan pada akhirnya bisa dimasukkan ke supermarket ternama.