Contoh Geguritan Bahasa Jawa

Apa itu Geguritan Bahasa Jawa?

Hello Sobat Ilyas! Jika kamu sedang mencari informasi tentang Geguritan Bahasa Jawa, kamu telah datang ke tempat yang tepat. Geguritan adalah puisi tradisional yang berasal dari Jawa. Biasanya, Geguritan digunakan untuk menyampaikan pesan moral dan kritik sosial, serta untuk menghibur masyarakat.

Struktur Geguritan Bahasa Jawa

Geguritan Bahasa Jawa memiliki struktur yang terdiri dari pupuh, yaitu baris puisi yang terdiri dari beberapa kata. Setiap pupuh memiliki jumlah baris dan suku kata yang tetap. Jumlah pupuh pada setiap Geguritan juga bervariasi.

Contoh Geguritan Bahasa Jawa

Berikut ini adalah beberapa contoh Geguritan Bahasa Jawa:

Geguritan “Layangan”

Akik-akik layanganKilisuk mamiyaiKinen-kinen koyangKilisuk mamiyaiKembang-kembang koyo bungaKilisuk mamiyaiKinen-kinen koyo merakKilisuk mamiyai

Artinya, layangan terbang tinggi di angkasa. Layangan ini seperti bunga dan merak yang indah, dan membuat kita terpesona.

Geguritan “Kucing”

Kucing-kucing kok ngirangTulungulung nyengirSedulur kucing berangNjepuk ngunu teteranKucing-kucing kok ngeresLungguh-lelungguh garengYen kucing ketemu tikusJantungku seneng banget

Artinya, kucing selalu terlihat bahagia dan ceria, bahkan ketika mereka sedang mencari mangsa. Saat kucing menangkap tikus, hati kita juga merasa senang.

Geguritan “Jembatan”

Jembatan dibangun dari batu dan kayuMelintasi sungai dan jurang yang dalamJembatan menghubungkan tempat yang jauhMembuat perjalanan kita lebih mudah

Artinya, jembatan sangat penting dalam menghubungkan tempat yang terpisah oleh sungai atau jurang. Jembatan membuat perjalanan kita lebih aman dan mudah.

Kesimpulan

Geguritan Bahasa Jawa adalah bagian penting dari budaya Jawa. Puisi ini digunakan untuk menyampaikan pesan moral dan kritik sosial, serta untuk menghibur masyarakat. Struktur Geguritan terdiri dari pupuh, yaitu baris puisi yang terdiri dari beberapa kata. Setiap pupuh memiliki jumlah baris dan suku kata yang tetap. Jumlah pupuh pada setiap Geguritan juga bervariasi. Mari kita lestarikan Geguritan Bahasa Jawa agar tetap hidup dan dikenal oleh generasi selanjutnya.

Terima kasih telah membaca artikel ini. Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya!