Yuk Cari Tahu Cara Mengolah Daging Sapi Yang Benar!

Sapi merupakan sumber nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Namun bisa juga menjadi sumber penyakit jika dikonsumsi secara berlebihan. Maksimal hanya boleh mengkonsumi 80 sampai 100 gram saja perhari untuk orang dewasa. Oleh karena itu, cukup konsumsi dengan sewajarnya dan porsi normal agar manfaatnya terasa.

Meskipun daging sapi mengandung banyak protein, mineral, dan vitamin, pengguna harus mengetahui bagian daging sapi dan olahannya yang sesuai. Karena tidak semua bagian sapi cocok dimasak dengan olahan tertentu. Bahkan dapat menghilangkan nutrisi bila salah cara memasaknya.

Cara Menentukan Bagian-Bagian Daging Sapi

cara menentukan bagian daging sapi

Perlu diketahui, daging sapi memiliki karakter tersendiri pada bagian tubuhnya. Oleh karenanya, tidak cocok untuk olahan masakan tertentu meski bukan tidak bisa. Supaya tidak bingung dalam memilihnya, pengguna bisa menyimak ulasan berikut mengenai bagian-bagian daging sapi:

  • Has dalam (Tenderloin). Bagian tengah area tulang belakang dan persendian pinggul teksturnya mudah lunak. Cocok untuk steak atau empal.
  • Has luar (Sirloin). Bagian belakang dan di bawah tulang iga. Cocok untuk grill, kukusan atau tumisan.
  • Rib atau iga. Melekat pada tulang rusuk sapi cocok untuk panggangatau sup.
  • Sandung lamur. Berada pada dada bawah dekat ketiak, cocok untuk sop dan kaldu.
  • Paha depan. Diambil mulai dari tulang pundak sapi dekat leher sampai paha luar.  Cocok untuk rebusan rendang dan kalio.

Tips Mengolah Daging Sapi Sebelum Dimasak

cara mengolah daging sapi

Sebelum mengolahnya menjadi makanan, penting juga memahami cara mengolah daging sapi mentah yang benar. Mengapa? Karena daging mentah lebih rentan terhadap bakteri. Berikut tips mengolah daging sapi sebelum menjadi masakan!

1. Jangan Mencuci Daging

Kebanyakan orang pasti akan mencuci daging ketika ingin dimasak atau disimpan di lemari pendingin. Padahal ternyata cara ini salah besar. Karena daging yang dicuci akan merusak tekstur daging serta dapat menghilangkan nutrisi yang terkadung di dalamnya. Yang paling ditakutkan ialah menempelnya bakteri ketika mencuci. Sebab wastafel jika tidak diperhatikan kebersihannya pasti menjadi sarang bakteri.

2. Potong Daging Dengan Benar

Sebenarnya memotong daging bisa dilakukan sebelum atau saat ingin dimasak setelah disimpan di kulkas. Namun seringkali pengguna memilih memotong daging sebelum disimpan karena lebih mudah. Ternyata memotong daging juga tidak bisa sembarangan. Bisa-bisa nanti daging yang dimasak menjadi keras.

3. Simpan Pada Suhu Yang Tepat

Jika tidak ingin langsung mengolahnya menjadi masakan, silahkan simpan di lemari pendingin supaya lebih tahan lama dan terhindari dari bakteri. Pastikan berada pada frezer dengan suhu kurang dari 18 derajat agar daging masih segar saat dimasak nanti. Menyimpan pada suhu yang benar juga dapat mempertahankan nutrisi yang ada pada daging sapi.

4. Jangan Simpan Daging Mentah Dan Matang Di Satu Wadah

Jangan pernah menyimpan daging sapi yang sudah diolah dan mentah di wadah yang sama. Mengapa? Karena sudah jelas bahwa jangka penyimpanannya berbeda jauh. Entah di frezer atau di kulkas biasa. Begitu juga dengan bakteri yang terkandung di dalamnya. Daging matang bisa dipastikan sudah tidak ada bakteri, sedangkan yang mentah belum. Bisa saja bakteri akan menular. Mengingat wadahnya sama dan ruang yang tertutup.

5. Masak Pada Suhu Yang Tepat

Hal ini tidak kalah penting! Yaitu perlu memperhatikan cara mengolahnya. Suhu yang tepat menentukan tingkat kematangan daging dan mematikan bakteri yang menempel. Karena bakteri bisa menimbulkan penyakit jika masuk ke dalam tubuh. Setidaknya masak daging pada suhu di atas 75 derajat, tetapi tidak pula 100 derajat.

Bagaimana? Apakah pengguna pernah melakukan kesalahan tersebut. Jika benar, disarankan untuk tidak melakukannya kembali. Selain itu, sekedar informasi, sebaiknya tidak menggunakan mencampur talenan untuk memotong daging dan sayuran.