Surat At-Tin dan Artinya Per Ayat

Hello Sobat Ilyas, pada kesempatan kali ini kita akan membahas surat At-Tin dan artinya per ayat. Surat At-Tin merupakan salah satu surat dalam Al-Quran yang memiliki banyak hikmah dan pelajaran penting bagi kehidupan kita sehari-hari.

Baca Cepat show

Ayat 1: “Demi buah Tin dan Zaitun”

Ayat pertama dalam surat At-Tin ini mengandung makna yang sangat dalam. Allah SWT bersumpah dengan buah Tin dan Zaitun sebagai bukti kebesaran-Nya. Kedua buah tersebut memang memiliki khasiat yang luar biasa untuk kesehatan manusia.

Ayat 2: “Dan demi Gunung Sinai”

Di ayat kedua surat At-Tin, Allah SWT kembali bersumpah dengan salah satu gunung yang sangat terkenal yaitu Gunung Sinai. Sumpah ini menunjukkan betapa besar dan kuatnya kekuasaan Allah SWT.

Ayat 3: “Dan demi kota ini yang aman”

Ayat ketiga surat At-Tin ini mengacu pada kota Mekah yang saat itu merupakan salah satu kota yang sangat aman dan tenteram. Kehidupan di kota tersebut juga sangat makmur dan sejahtera.

Ayat 4: “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya”

Di ayat keempat, Allah SWT menjelaskan bahwa manusia merupakan makhluk yang sangat istimewa dan diciptakan dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kita semua memiliki kelebihan dan potensi yang sangat besar untuk berbuat baik dan memberikan manfaat bagi sesama.

Ayat 5: “Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang paling rendah”

Di ayat kelima ini, Allah SWT menjelaskan bahwa manusia memang diciptakan dalam bentuk yang istimewa, namun pada akhirnya kita semua akan kembali ke tanah sebagai akhir dari hidup kita sebagai manusia di dunia ini.

Ayat 6: “Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh”

Di ayat keenam surat At-Tin, Allah SWT memberikan pengecualian bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh. Mereka akan diberikan tempat yang lebih tinggi dan lebih baik di akhirat nanti.

Ayat 7: “Maka apakah yang membuat kamu mendustakan lagi akan adanya hari pembalasan?”

Ayat ketujuh ini merupakan sebuah pertanyaan retoris dari Allah SWT kepada manusia. Allah SWT menanyakan apakah manusia masih tetap meragukan adanya hari pembalasan dan perhitungan di akhirat nanti.

Ayat 8: “Apakah Allah tidak cukup sebagai Hakim yang paling adil?”

Di ayat kedelapan, Allah SWT menegaskan bahwa Dia adalah Hakim yang paling adil dan memang cukup untuk memutuskan segala permasalahan di akhirat nanti.

Ayat 9: “Sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada hari pembalasan, Kami jadikan amalan mereka bagaikan debu yang beterbangan”

Ayat kesembilan surat At-Tin ini menggambarkan nasib orang-orang yang tidak percaya akan adanya hari pembalasan. Amalan mereka akan menjadi sia-sia dan tidak berarti di akhirat nanti.

Ayat 10: “Atau seperti dedaunan yang beterbangan”

Di ayat kesepuluh, Allah SWT menggambarkan nasib orang-orang yang tidak percaya akan hari pembalasan seperti dedaunan yang beterbangan. Mereka tidak memiliki arah dan tujuan yang jelas dalam hidup mereka.

Ayat 11: “Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dengan kekuatan, kemudian Kami berikan kepadamu bentuk yang indah”

Di ayat kesebelas, Allah SWT menjelaskan bahwa manusia memang diciptakan dengan kekuatan dan kemampuan yang luar biasa. Kita juga diberikan bentuk yang indah dan istimewa sebagai ciptaan-Nya.

Ayat 12: “Kemudian Kami katakan kepada para Malaikat: Prostrasilah kamu kepada Adam, maka mereka pun bersujudlah, kecuali Iblis. Dia tidak termasuk orang yang bersujud”

Di ayat kedua belas surat At-Tin, Allah SWT mengingatkan kita tentang kisah penciptaan Adam dan Iblis. Iblis tidak mau bersujud kepada Adam karena merasa lebih baik dan lebih tinggi darinya.

Ayat 13: “Allah bertanya kepadanya: Apa yang menghalangimu untuk bersujud kepada yang telah Kuadakan dengan kedua tangan-Ku? Apakah engkau merasa sombong ataukah engkau memang merasa lebih tinggi?”

Di ayat ketiga belas, Allah SWT menegaskan bahwa Iblis tidak mau bersujud kepada Adam karena merasa sombong dan merasa lebih tinggi darinya. Hal ini menunjukkan betapa bahayanya rasa sombong dan merasa lebih tinggi dari orang lain.

Ayat 14: “Iblis menjawab: Saya lebih baik dari dia. Engkau menciptakan saya dari api sedangkan dia dari tanah”

Di ayat keempat belas, Iblis membenarkan bahwa dia memang diciptakan dari api sedangkan Adam dari tanah. Namun, hal ini bukanlah alasan untuk merasa lebih tinggi dan sombong dari orang lain.

Ayat 15: “Allah berfirman: Keluarlah dari sini, karena engkau adalah orang yang terkutuk”

Di ayat kelima belas, Allah SWT mengutuk Iblis dan memerintahkannya untuk keluar dari surga. Iblis menjadi orang yang terkutuk dan akan selalu menjadi musuh manusia sampai akhir zaman.

Ayat 16: “Dan sesungguhnya kutukan-Ku tetap ada pada kamu sampai hari kiamat”

Di ayat keenam belas, Allah SWT menegaskan bahwa kutukan-Nya tetap ada pada Iblis sampai hari kiamat. Iblis akan selalu menjadi musuh manusia dan berusaha untuk memisahkan kita dari jalan Allah SWT.

Ayat 17: “Maka apakah kamu tidak memperhatikan apa yang telah Kami jadikan istri-istri kamu, yaitu jin dan manusia yang Kami jadikan bagi mereka keturunan yang banyak dan Kami jadikan mereka sebagai umat yang pilihan?”

Ayat ketujuh belas ini mengajak kita untuk memperhatikan betapa luar biasanya ciptaan Allah SWT. Allah SWT menciptakan jin dan manusia sebagai pasangan hidup yang saling melengkapi dan menghasilkan keturunan yang banyak.

Ayat 18: “Dan Allah menyaksikan bahwa sesungguhnya mereka semua telah berjanji dengan janji yang kuat”

Di ayat kedelapan belas, Allah SWT menyaksikan bahwa jin dan manusia telah berjanji dengan janji yang kuat untuk selalu mengikuti jalan-Nya dan berbuat baik kepada sesama.

Ayat 19: “Yaitu agar mereka tidak menyekutukan Allah dalam ibadah mereka, dan agar mereka tidak menganiaya orang lain dengan sesuatu yang tidak benar”

Di ayat kesembilan belas, Allah SWT menegaskan bahwa janji tersebut mengandung makna untuk tidak menyekutukan Allah SWT dalam ibadah kita dan tidak menganiaya orang lain dengan cara yang tidak benar.

Ayat 20: “Dan agar mereka melaksanakan shalat, menunaikan zakat, dan mengikuti Rasul yang diutus kepadanya; Rasul yang ummi yang ada di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat Allah kepada mereka, membersihkan mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al-Kitab dan Al-Hikmah. Dan sesungguhnya sebelum itu mereka benar-benar dalam kesesatan yang nyata”

Di ayat terakhir surat At-Tin, Allah SWT mengingatkan kita untuk melaksanakan kewajiban kita sebagai manusia yaitu shalat, zakat, dan mengikuti ajaran Rasulullah SAW. Beliau adalah utusan Allah SWT yang membawa ajaran Al-Quran dan Al-Hikmah untuk membimbing umat manusia menuju jalan yang benar.

Kesimpulan

Dari pembahasan di atas, kita dapat memahami bahwa surat At-Tin mengandung banyak hikmah dan pelajaran penting bagi kehidupan kita sehari-hari. Kita diperingatkan untuk selalu mengikuti jalan Allah SWT dan menghindari perbuatan yang tidak benar. Mari kita selalu mengambil pelajaran dari Al-Quran dan menjadikannya sebagai pedoman hidup kita. Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya!