Surat Al-Mulk Beserta Artinya

Hello, Sobat Ilyas!

Surat Al-Mulk merupakan salah satu surat dalam Al-Quran yang memiliki banyak keutamaan. Surat ini juga sering disebut dengan nama “Tabarak”. Surat ini terdiri dari 30 ayat dan termasuk dalam golongan surat Makkiyah. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang Surat Al-Mulk beserta artinya.

Ayat pertama Surat Al-Mulk berbunyi “Tabaarakalladzii biyadihil mulku wa huwa ‘alaa kulli syai-in qadiir” yang artinya “Maha Suci Allah yang di tangan-Nya segala kerajaan dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu”. Ayat ini mengajarkan kepada kita bahwa Allah-lah yang memiliki kekuasaan atas segala sesuatu di alam semesta ini.

Ayat kedua Surat Al-Mulk berbunyi “Alladzii khalaqal mauta wal hayata liyabluwakum ayyukum ahsanu ‘amalan wa huwa al-‘aziizul ghafuur” yang artinya “Yang menciptakan mati dan hidup, agar Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun”. Ayat ini mengajarkan kepada kita bahwa hidup dan mati adalah ujian dari Allah, dan kita harus selalu melakukan amal yang baik selama hidup kita.

Ayat ketiga Surat Al-Mulk berbunyi “Alladzii khalaqas samawaati wal ardha sittati ayyaamin thumma stawa ‘alal ‘arsy. Ma lakum-min doonihii minw waliyyinw wa laa syafi’iin afala tatafakkaruun” yang artinya “Yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy. Tidak ada bagi kamu selain dari pada-Nya seorang penolong atau pemberi syafa’at. Maka apakah kamu tidak berfikir?”. Ayat ini mengajarkan kepada kita tentang kebesaran Allah sebagai pencipta langit dan bumi, serta bahwa tidak ada yang dapat membantu kita selain Allah.

Ayat keempat Surat Al-Mulk berbunyi “Yuuhibbul lahu at-tawwabiina wa yuhibbul mutathahhiriin” yang artinya “Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri”. Ayat ini mengajarkan kepada kita bahwa Allah menyukai orang yang bertaubat dan berusaha untuk selalu mensucikan diri.

Ayat kelima Surat Al-Mulk berbunyi “Qul ara-aitum in asbaha maa-ukum gawran faman yateekum bimaa-in ma’een” yang artinya “Katakanlah (hai Muhammad), “Bagaimana pendapatmu jika airmu menjadi surut di dalam tanah, maka siapakah yang akan mendatangkan kepadamu air yang mengalir?”. Ayat ini mengajarkan kepada kita tentang kekuasaan Allah yang mampu memberikan segala sesuatu yang kita butuhkan.

Ayat keenam Surat Al-Mulk berbunyi “Qul ara-aitum in asbaha kum gawran faman yatiyukum bima’in maheen” yang artinya “Katakanlah (hai Muhammad), “Bagaimana pendapatmu jika malam menggelapkan bumi, maka siapakah yang dapat mendatangkan cahaya bagimu?”. Ayat ini mengajarkan kepada kita tentang kekuasaan Allah yang mampu memberikan cahaya di dalam kegelapan.

Ayat ketujuh Surat Al-Mulk berbunyi “Qul ara-aitum in ahlakaniyallahu wa man ma’iya aw rahimana fa man yujiirukum min dhaalika in yakunul kaadhibiina” yang artinya “Katakanlah (hai Muhammad), “Bagaimana pendapatmu jika Allah membinasakan aku dan orang yang bersamaku atau merahmatiku, maka siapakah yang dapat melepaskan kamu dari siksaan yang pedih itu jika kamu adalah orang yang berdusta?”. Ayat ini mengajarkan kepada kita tentang kekuasaan Allah sebagai penghukum yang adil, dan bahwa hanya Allah-lah yang dapat melepaskan kita dari siksaan-Nya.

Ayat kedelapan Surat Al-Mulk berbunyi “Qul huwa ar-rahmaanu aamannaa bihii wa ‘alaihi tawakkalnaa fa sa yaa’lamuuna man huwa fii dhaalalim mubiin” yang artinya “Katakanlah (hai Muhammad), “Dia-lah Yang Maha Pemurah, kami beriman kepada-Nya dan hanya kepada-Nya kami bertawakkal. Kelak kamu akan mengetahui siapa yang berada dalam kesesatan yang nyata”. Ayat ini mengajarkan kepada kita tentang keimanan dan kepercayaan kita kepada Allah, serta bahwa hanya Allah-lah yang dapat menunjukkan siapa yang berada dalam kesesatan.

Ayat kesembilan Surat Al-Mulk berbunyi “Qul araaitum in asbahaa ma-ukum ghawran faman yatee kum bimaa-in maa’een” yang artinya “Katakanlah (hai Muhammad), “Bagaimana pendapatmu jika airmu menjadi surut di dalam tanah, maka siapakah yang akan mendatangkan kepadamu air yang mengalir?”. Ayat ini mengajarkan kepada kita tentang kekuasaan Allah yang mampu memberikan segala sesuatu yang kita butuhkan.

Ayat kesepuluh Surat Al-Mulk berbunyi “Qul araaitum in asbahaa kum ghawran faman yatee kum binaarin mubin” yang artinya “Katakanlah (hai Muhammad), “Bagaimana pendapatmu jika malam menggelapkan bumi, maka siapakah yang dapat melepaskan kamu dari kegelapan itu dengan cahaya yang terang?”. Ayat ini mengajarkan kepada kita tentang kekuasaan Allah yang mampu memberikan cahaya di dalam kegelapan.

Ayat sebelas Surat Al-Mulk berbunyi “Qul araaitum in ahlakaniyallahum man ma’iya aw rahimani fa man yujiirukum min dhaalika in yakunul kaadhibiina” yang artinya “Katakanlah (hai Muhammad), “Bagaimana pendapatmu jika Allah membinasakan aku dan orang yang bersamaku atau merahmatiku, maka siapakah yang dapat melepaskan kamu dari siksaan yang pedih itu jika kamu adalah orang yang berdusta?”. Ayat ini mengajarkan kepada kita tentang kekuasaan Allah sebagai penghukum yang adil, dan bahwa hanya Allah-lah yang dapat melepaskan kita dari siksaan-Nya.

Ayat dua belas Surat Al-Mulk berbunyi “Qul huwa ar-rahmaanu aamannaa bihii wa ‘alaihi tawakkalnaa fa sa yaa’lamuuna man huwa fii dhaalalim mubiin” yang artinya “Katakanlah (hai Muhammad), “Dia-lah Yang Maha Pemurah, kami beriman kepada-Nya dan hanya kepada-Nya kami bertawakkal. Kelak kamu akan mengetahui siapa yang berada dalam kesesatan yang nyata”. Ayat ini mengajarkan kepada kita tentang keimanan dan kepercayaan kita kepada Allah, serta bahwa hanya Allah-lah yang dapat menunjukkan siapa yang berada dalam kesesatan.

Ayat ketiga belas Surat Al-Mulk berbunyi “Qul araaitum in asbahaa maa-ukum gawran faman yateekum bimaa-in ma’een” yang artinya “Katakanlah (hai Muhammad), “Bagaimana pendapatmu jika airmu menjadi surut di dalam tanah, maka siapakah yang akan mendatangkan kepadamu air yang mengalir?”. Ayat ini mengajarkan kepada kita tentang kekuasaan Allah yang mampu memberikan segala sesuatu yang kita butuhkan.

Ayat keempat belas Surat Al-Mulk berbunyi “Qul araaitum in asbahaa kum gawran faman yatiyukum bima’in maheen” yang artinya “Katakanlah (hai Muhammad), “Bagaimana pendapatmu jika malam menggelapkan bumi, maka siapakah yang dapat mendatangkan cahaya bagimu?”. Ayat ini mengajarkan kepada kita tentang kekuasaan Allah yang mampu memberikan cahaya di dalam kegelapan.

Ayat kelima belas Surat Al-Mulk berbunyi “Qul araaitum in ahlakaniyallahu wa man ma’iya aw rahimana fa man yujiirukum min dhaalika in yakunul kaadhibiina” yang artinya “Katakanlah (hai Muhammad), “Bagaimana pendapatmu jika Allah membinasakan aku dan orang yang bersamaku atau merahmatiku, maka siapakah yang dapat melepaskan kamu dari siksaan yang pedih itu jika kamu adalah orang yang berdusta?”. Ayat ini mengajarkan kepada kita tentang kekuasaan Allah sebagai penghukum yang adil, dan bahwa hanya Allah-lah yang dapat melepaskan kita dari siksaan-Nya.

Ayat keenam belas Surat Al-Mulk berbunyi “Qul huwa ar-rahmaanu aamannaa bihii wa ‘alaihi tawakkalnaa fa sa yaa’lamuuna man huwa fii dhaalalim mubiin” yang artinya “Katakanlah (hai Muhammad), “Dia-lah Yang Maha Pemurah, kami beriman kepada-Nya dan hanya kepada-Nya kami bertawakkal. Kelak kamu akan mengetahui siapa yang berada dalam kesesatan yang nyata”. Ayat ini mengajarkan kepada kita tentang keimanan dan kepercayaan kita kepada Allah, serta bahwa hanya Allah-lah yang dapat menunjukkan siapa yang berada dalam kesesatan.

Ayat ketujuh belas Surat Al-Mulk berbunyi “Qul araaitum in asbahaa ma-ukum ghawran faman yatee kum bimaa-in maa’een” yang artinya “Katakanlah (hai Muhammad), “Bagaimana pendapatmu jika airmu menjadi surut di dalam tanah, maka siapakah yang akan mendatangkan kepadamu air yang mengalir?”. Ayat ini mengajarkan kepada kita tentang kekuasaan Allah yang mampu memberikan segala sesuatu yang kita butuhkan.

Ayat kedelapan belas Surat Al-Mulk berbunyi “Qul araaitum in asbahaa kum ghawran faman yatee kum binaarin mubin” yang artinya “Katakanlah (hai Muhammad), “Bagaimana pendapatmu jika malam menggelapkan bumi, maka siapakah yang dapat melepaskan kamu dari kegelapan itu dengan cahaya yang terang?”. Ayat ini mengajarkan kepada kita tentang kekuasaan Allah yang mampu memberikan cahaya di dalam kegelapan.

Ayat kesembilan belas Surat Al-Mulk berbunyi “Qul araaitum in ahlakaniyallahum man ma’iya aw rahimani fa man yujiirukum min dhaalika in yakunul kaadhibiina” yang artinya “Katakanlah (hai Muhammad), “Bagaimana pendapatmu jika Allah membinasakan aku dan orang yang bersamaku atau merahmatiku, maka siapakah yang dapat melepaskan kamu dari siksaan yang pedih itu jika kamu adalah orang yang berdusta?”. Ayat ini mengajarkan kepada kita tentang kekuasaan Allah sebagai penghukum yang adil, dan bahwa hanya Allah-lah yang dapat melepaskan kita dari siksaan-Nya.

Ayat kedua puluh Surat Al-Mulk berbunyi “Qul huwa ar-rahmaanu aamannaa bihii wa ‘alaihi tawakkalnaa fa sa yaa’lamuuna man huwa fii dhaalalim mubiin” yang artinya “Katakanlah (hai Muhammad), “Dia-lah Yang Maha Pemurah, kami beriman kepada-Nya dan hanya kepada-Nya kami bertawakkal. Kelak kamu akan mengetahui siapa yang berada dalam kesesatan yang nyata”. Ayat ini mengajarkan kepada kita