Rumus Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang

Hello Sobat Ilyas! Dalam dunia bisnis, salah satu laporan keuangan yang paling penting adalah laporan laba rugi. Laporan laba rugi mencatat pendapatan dan biaya selama periode tertentu dan memberikan gambaran tentang kinerja keuangan perusahaan. Dalam artikel ini, kita akan membahas rumus laporan laba rugi untuk perusahaan dagang.

Pendapatan

Pendapatan adalah jumlah uang yang diterima oleh perusahaan dari penjualan produk dan jasa. Untuk menghitung pendapatan, kita dapat menggunakan rumus:

Pendapatan = Harga Jual x Jumlah Produk Terjual

Sebagai contoh, jika perusahaan dagang menjual 100 unit produk seharga Rp 10.000 per unit, maka pendapatannya adalah:

Pendapatan = Rp 10.000 x 100 = Rp 1.000.000

Biaya

Biaya adalah pengeluaran yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menghasilkan pendapatan. Biaya dapat dibagi menjadi dua kategori: biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap tidak berubah terlepas dari jumlah produk yang dijual, sementara biaya variabel berubah seiring jumlah produk yang dijual. Untuk menghitung biaya, kita dapat menggunakan rumus:

Biaya = Biaya Tetap + (Biaya Variabel per Unit x Jumlah Produk Terjual)

Sebagai contoh, jika biaya tetap perusahaan dagang adalah Rp 500.000 dan biaya variabel per unit adalah Rp 2.000, maka biaya untuk menjual 100 unit produk adalah:

Biaya = Rp 500.000 + (Rp 2.000 x 100) = Rp 700.000

Laba Rugi Kotor

Laba rugi kotor adalah selisih antara pendapatan dan biaya. Untuk menghitung laba rugi kotor, kita dapat menggunakan rumus:

Laba Rugi Kotor = Pendapatan – Biaya

Dengan menggunakan contoh sebelumnya, laba rugi kotor perusahaan dagang adalah:

Laba Rugi Kotor = Rp 1.000.000 – Rp 700.000 = Rp 300.000

Beban

Beban adalah biaya yang tidak terkait langsung dengan produksi produk atau jasa. Beban dapat dibagi menjadi dua kategori: beban tetap dan beban variabel. Beban tetap tidak berubah terlepas dari jumlah produk yang dijual, sementara beban variabel berubah seiring jumlah produk yang dijual. Beban dapat termasuk biaya administrasi, bunga, dan pajak. Untuk menghitung beban, kita dapat menggunakan rumus:

Beban = Beban Tetap + (Beban Variabel per Unit x Jumlah Produk Terjual)

Sebagai contoh, jika beban tetap perusahaan dagang adalah Rp 200.000 dan beban variabel per unit adalah Rp 1.000, maka beban untuk menjual 100 unit produk adalah:

Beban = Rp 200.000 + (Rp 1.000 x 100) = Rp 300.000

Laba Rugi Bersih

Laba rugi bersih adalah selisih antara laba rugi kotor dan beban. Untuk menghitung laba rugi bersih, kita dapat menggunakan rumus:

Laba Rugi Bersih = Laba Rugi Kotor – Beban

Dengan menggunakan contoh sebelumnya, laba rugi bersih perusahaan dagang adalah:

Laba Rugi Bersih = Rp 300.000 – Rp 300.000 = Rp 0

Kesimpulan

Dalam rumus laporan laba rugi perusahaan dagang, pendapatan dan biaya digunakan untuk menghitung laba rugi kotor. Laba rugi kotor dan beban digunakan untuk menghitung laba rugi bersih. Dalam melakukan perhitungan, penting untuk memperhatikan biaya tetap dan biaya variabel, serta beban tetap dan beban variabel. Dengan memahami rumus laporan laba rugi, perusahaan dagang dapat memantau kinerja keuangan mereka dan membuat keputusan bisnis yang tepat.

Sampai Jumpa Kembali di Artikel Menarik Lainnya!