Penulisan Masya Allah yang Benar

Hello Sobat Ilyas!

Masya Allah adalah sebuah ungkapan yang sering digunakan oleh umat Muslim dalam kehidupan sehari-hari. Kata ini berasal dari bahasa Arab yang artinya adalah “Allah telah menghendaki”. Biasanya, ungkapan ini digunakan untuk mengungkapkan rasa kagum, terpesona, atau bahkan terkejut atas keindahan ciptaan Allah SWT. Namun, tahukah Sobat Ilyas, bahwa ternyata ada cara yang benar dalam penulisan masya Allah? Yuk, simak penjelasannya dalam artikel ini!

Sebelum membahas lebih jauh tentang penulisan masya Allah yang benar, ada baiknya kita mengetahui dulu apa itu tasydid. Tasydid adalah tanda baca berbentuk garis ganda (ـّـ) yang digunakan dalam bahasa Arab untuk menandakan penggandaan huruf. Misalnya, huruf ba’ (ب) dengan tasydid akan ditulis menjadi ba’ yang digandakan (بّ). Tasydid juga dapat digunakan untuk menandakan penekanan pada satu huruf.

Kembali ke penulisan masya Allah, sebenarnya tidak ada aturan yang pasti dalam penulisannya. Namun, menurut beberapa sumber, tasydid dapat digunakan pada huruf sin (س) dan ya (ي) dalam penulisan masya Allah agar lebih benar secara tata bahasa Arab.

Contohnya, jika kita ingin menulis “masya Allah indah sekali”, maka penulisannya dapat menjadi “مَا شَاءَ اللهُ إِنْدَاهُ سَكَّلِ”. Pada kata “masya” dan “Allah”, kita dapat menggunakan tasydid pada huruf sin dan ya. Namun, jika kita tidak menggunakan tasydid, penulisannya tetap benar dan sah.

Perlu diingat juga bahwa penulisan masya Allah sebaiknya diawali dengan huruf ya dan diakhiri dengan huruf sin seperti “ي” dan “س” untuk mengikuti tata bahasa Arab. Jangan menggunakan huruf lain yang tidak sesuai dengan tata bahasa tersebut.

Selain itu, penulisan masya Allah sebaiknya diikuti dengan tanda seru (!) untuk menunjukkan pengagungan dan kekaguman kita terhadap ciptaan Allah SWT. Ingat, masya Allah bukan sekedar ungkapan biasa, tetapi juga merupakan doa dan penghormatan kepada Sang Pencipta. Oleh karena itu, kita harus menjaganya dengan baik dan benar.

Bagaimana dengan penulisan dalam bahasa Indonesia? Sebenarnya, tidak ada aturan khusus dalam penulisan masya Allah dalam bahasa Indonesia. Namun, sebaiknya kita tetap mengikuti aturan tata bahasa Indonesia yang baik dan benar agar tulisan kita mudah dipahami oleh pembaca.

Misalnya, jika kita ingin menulis “masya Allah, bunga ini sangat indah”, maka penulisannya dapat menjadi “Masya Allah, bunga ini sangat indah!”. Pada contoh tersebut, kita dapat menggunakan koma setelah masya Allah dan tanda seru pada akhir kalimat untuk menunjukkan pengagungan dan kekaguman kita terhadap ciptaan Allah SWT.

Sekarang Sobat Ilyas sudah tahu kan cara penulisan masya Allah yang benar? Jangan lupa untuk selalu menghormati dan memuji Sang Pencipta dalam setiap kesempatan. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Sobat Ilyas. Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya!

Penutup

Dalam penulisan masya Allah, sebaiknya kita menggunakan tasydid pada huruf sin dan ya untuk mengikuti tata bahasa Arab. Namun, jika tidak menggunakan tasydid, penulisannya tetap benar dan sah. Penulisan masya Allah sebaiknya diawali dengan huruf ya dan diakhiri dengan huruf sin seperti “ي” dan “س” untuk mengikuti tata bahasa Arab. Jangan lupa untuk selalu menghormati dan memuji Sang Pencipta dalam setiap kesempatan.