Pengertian Open Source dan Close Source

Open Source

Hello Sobat Ilyas! Pernahkah kamu mendengar istilah open source? Open source adalah sebuah model pengembangan perangkat lunak yang memungkinkan kode sumber program dapat diakses dan dimodifikasi oleh siapa saja. Artinya, pengguna dapat mengambil, mengubah, dan membagikan kode sumber program tersebut secara bebas tanpa ada batasan.

Banyak perusahaan dan komunitas di seluruh dunia yang menggunakan model open source seperti Linux, Apache, dan MySQL. Keuntungan dari penggunaan open source adalah pengguna dapat menghemat biaya untuk membeli lisensi perangkat lunak yang mahal, dan juga dapat memodifikasi program sesuai dengan kebutuhan bisnisnya.

Namun, meskipun terdapat keuntungan, pengguna open source juga harus berhati-hati karena terdapat risiko keamanan yang dapat terjadi jika kode sumber program tersebut diubah oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

Close Source

Di sisi lain, terdapat juga model pengembangan perangkat lunak yang dikenal dengan close source. Model ini memungkinkan hanya pemilik lisensi atau pengembang yang dapat mengakses dan memodifikasi kode sumber program tersebut.

Contoh perangkat lunak close source yang terkenal adalah Microsoft Office dan Adobe Photoshop. Pengguna harus membeli lisensi dari pengembang untuk bisa menggunakan perangkat lunak tersebut.

Keuntungan dari penggunaan close source adalah keamanan dan stabilnya perangkat lunak karena hanya pengembang yang dapat mengubah kode sumber program tersebut. Namun, kelemahannya adalah biaya lisensi yang mahal dan pengguna tidak dapat memodifikasi program sesuai dengan kebutuhan bisnisnya.

Kesimpulan

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa open source dan close source memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Pengguna harus memilih model pengembangan perangkat lunak yang sesuai dengan kebutuhan bisnisnya.

Jika pengguna ingin menghemat biaya dan memodifikasi program sesuai dengan kebutuhan bisnisnya, maka dapat menggunakan model open source. Namun, jika pengguna menginginkan keamanan dan stabilitas perangkat lunak, maka dapat menggunakan model close source.

Semoga artikel ini dapat membantu Sobat Ilyas dalam memahami pengertian open source dan close source. Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya!