Not Ibu Kita Kartini

Menelusuri Sejarah Perempuan Indonesia

Hello Sobat Ilyas, kita semua pasti sudah tidak asing lagi dengan nama Ibu Kita Kartini. Beliau adalah sosok perempuan yang sangat berjasa dalam perjuangan hak-hak perempuan di Indonesia. Namun, tahukah kamu bahwa selain Kartini, masih banyak lagi perempuan Indonesia yang berjuang untuk hak-hak perempuan?

Melalui artikel ini, mari kita telusuri sejarah perempuan Indonesia yang tak kalah hebat dan inspiratif dari Ibu Kita Kartini.

Raden Ayu Kartini

Tidak dapat dipungkiri bahwa Raden Ayu Kartini adalah sosok perempuan yang sangat berjasa dalam perjuangan hak-hak perempuan di Indonesia. Beliau lahir pada tanggal 21 April 1879 di Jepara, Jawa Tengah dan merupakan putri dari seorang bupati.

Sejak kecil, Kartini sudah menunjukkan ketertarikannya pada pendidikan. Namun, di masa itu, pendidikan untuk perempuan masih dianggap tabu. Namun, hal itu tidak menyurutkan tekad Kartini untuk terus belajar.

Pada usia 12 tahun, Kartini dijodohkan dengan seorang bangsawan. Namun, beliau menolak perjodohan tersebut dan memilih untuk mengejar pendidikan. Dalam perjuangannya, Kartini mendirikan sekolah untuk perempuan dan mengajarkan mereka untuk mandiri.

Dewi Sartika

Selain Kartini, Dewi Sartika juga merupakan sosok perempuan Indonesia yang berjuang dalam pendidikan dan hak-hak perempuan. Beliau lahir pada tanggal 4 Desember 1884 di Bandung, Jawa Barat dan merupakan putri dari seorang pegawai pabrik.

Saat Dewi Sartika masih kecil, beliau sering membantu ibunya yang bekerja sebagai penjahit. Namun, hal itu tidak menghalangi Dewi Sartika untuk belajar. Setelah menyelesaikan pendidikan dasar, beliau melanjutkan pendidikan ke Sekolah Guru Wanita.

Setelah lulus dari Sekolah Guru Wanita, Dewi Sartika mendirikan sekolah untuk perempuan di Bandung pada tahun 1907. Sekolah tersebut adalah Sekolah Isteri atau Sekolah Kepandaian Wanita yang bertujuan untuk membantu perempuan dalam memperoleh pendidikan dan keterampilan.

Martha Christina Tiahahu

Martha Christina Tiahahu merupakan sosok perempuan Indonesia yang berjuang dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Beliau lahir pada tanggal 10 Desember 1800 di Nusalaut, Maluku.

Saat Belanda mulai menguasai Maluku, Martha Christina Tiahahu memimpin pasukan perempuan dalam perang melawan Belanda. Beliau memimpin pasukan perempuan yang terdiri dari 50 orang dan berhasil mengalahkan pasukan Belanda.

Martha Christina Tiahahu merupakan sosok yang sangat berani dan gigih dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Beliau wafat pada tanggal 2 Januari 1818 namun jasa-jasanya tetap dikenang hingga saat ini.

Cut Nyak Dien

Cut Nyak Dien merupakan sosok perempuan Indonesia yang berjuang dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Beliau lahir pada tanggal 1 Juni 1848 di Aceh.

Saat Belanda mulai menguasai Aceh, Cut Nyak Dien memimpin pasukan perempuan dalam perang melawan Belanda. Beliau memimpin pasukan perempuan yang terdiri dari 40 orang dan berhasil mengalahkan pasukan Belanda.

Cut Nyak Dien merupakan sosok yang sangat berani dan gigih dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Beliau wafat pada tanggal 6 November 1908 namun jasa-jasanya tetap dikenang hingga saat ini.

W.R. Supratman

W.R. Supratman bukanlah sosok perempuan namun beliau berjasa dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Beliau lahir pada tanggal 16 Maret 1903 di Tasikmalaya, Jawa Barat.

W.R. Supratman adalah pencipta lagu Indonesia Raya yang menjadi lagu kebangsaan Indonesia hingga saat ini. Lagu tersebut diciptakan oleh W.R. Supratman pada tahun 1928 dalam rangka memperingati Kongres Pemuda II.

W.R. Supratman wafat pada tanggal 17 Agustus 1938 namun jasa-jasanya tetap dikenang hingga saat ini.

Kesimpulan

Setelah menelusuri sejarah perempuan Indonesia, kita dapat melihat bahwa selain Ibu Kita Kartini, masih banyak lagi perempuan Indonesia yang berjuang untuk hak-hak perempuan dan kemerdekaan Indonesia.

Mereka adalah sosok-sosok inspiratif yang patut kita kenang sepanjang masa. Mari kita terus mengenang jasa-jasa mereka dan menginspirasi generasi muda untuk terus berjuang untuk Indonesia yang lebih baik.

Sampai Jumpa Kembali di Artikel Menarik Lainnya