Mikroorganisme Tempe: Si Kecil yang Kuat

Hello Sobat Ilyas! Apakah kamu pernah memakan tempe? Makanan yang terbuat dari kedelai ini sangat populer di Indonesia karena rasanya yang lezat dan kaya akan nutrisi. Tetapi tahukah kamu bahwa di balik cita rasanya yang enak, terdapat mikroorganisme tempe yang memiliki peranan penting dalam proses pembuatannya? Yuk, kita cari tahu lebih dalam tentang si kecil yang kuat ini!

Apa itu Mikroorganisme Tempe?

Mikroorganisme tempe adalah sekelompok mikroba yang terdiri dari bakteri dan jamur yang bekerja sama untuk mengubah biji-bijian menjadi makanan yang lebih mudah dicerna dan kaya akan probiotik. Bakteri yang berperan dalam pembuatan tempe adalah Rhizopus oligosporus dan Rhizopus oryzae, sementara jamur yang terlibat adalah Aspergillus oryzae. Kedua jenis jamur ini membantu dalam proses fermentasi tempe dan memberikan rasa khas pada tempe.

Bagaimana Mikroorganisme Tempe Bekerja?

Proses pembuatan tempe dimulai dengan merendam biji-bijian dalam air selama beberapa jam hingga lunak. Kemudian biji-bijian tersebut dikukus dan dicampurkan dengan kapang tempe. Kapang tempe tersebut akan tumbuh dan membentuk jaringan yang disebut miselium pada permukaan biji-bijian. Miselium tersebut menghasilkan enzim yang memecah karbohidrat menjadi gula dan protein menjadi asam amino.

Bakteri dalam mikroorganisme tempe akan mengubah gula menjadi asam laktat yang membuat lingkungan menjadi asam. Jamur dalam mikroorganisme tempe akan tumbuh dengan baik di lingkungan asam dan menghasilkan berbagai enzim yang membantu dalam proses fermentasi biji-bijian. Hasil fermentasi ini adalah tempe yang lebih mudah dicerna dan kaya akan nutrisi.

Manfaat Mikroorganisme Tempe bagi Kesehatan

Mikroorganisme tempe memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh karena mengandung probiotik. Probiotik adalah bakteri baik yang membantu menjaga keseimbangan mikrobiota usus dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Selain itu, tempe juga mengandung vitamin B kompleks, serat, dan protein yang baik untuk kesehatan jantung, pencernaan, dan tulang.

Tempe vs. Makanan Olahan Lainnya

Kelebihan tempe dibandingkan dengan makanan olahan lainnya adalah karena mengandung mikroorganisme yang baik untuk kesehatan. Sementara makanan olahan lainnya seringkali mengandung bahan pengawet dan bahan kimia yang merugikan kesehatan tubuh. Oleh karena itu, tempe sebaiknya menjadi pilihan utama sebagai sumber protein nabati.

Bagaimana Membuat Tempe Sendiri di Rumah?

Sebenarnya sangat mudah untuk membuat tempe sendiri di rumah. Kamu hanya membutuhkan biji kedelai, kapang tempe, dan alat fermentasi berupa tempat penampung dan pembungkus. Pertama-tama, rendam biji kedelai selama 6-8 jam hingga lunak. Kemudian kukus biji kedelai selama 30-45 menit hingga matang. Setelah itu, campurkan kapang tempe pada biji kedelai yang masih hangat dan aduk rata. Letakkan campuran biji kedelai dan kapang tempe pada tempat penampung dan bungkus dengan pembungkus. Biarkan selama 24-48 jam hingga tempe terbentuk. Tempe yang sudah jadi dapat diolah menjadi berbagai macam menu yang lezat.

Kesimpulan

Mikroorganisme tempe memang tidak terlihat, tetapi perannya dalam pembuatan tempe sangat penting. Mikroorganisme tersebut bekerja sama untuk mengubah biji-bijian menjadi makanan yang lebih mudah dicerna dan kaya akan nutrisi. Tempe mengandung mikroorganisme yang baik bagi kesehatan tubuh karena mengandung probiotik dan nutrisi yang baik untuk kesehatan. Oleh karena itu, tempe sebaiknya menjadi pilihan utama sebagai sumber protein nabati. Jangan lupa untuk mencoba membuat tempe sendiri di rumah dan nikmati manfaatnya untuk kesehatan tubuh. Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya!