Mata Uang Myanmar

Sejarah Mata Uang Myanmar

Hello Sobat Ilyas! Apakah kamu tahu tentang sejarah mata uang Myanmar? Mata uang Myanmar sebelumnya dikenal sebagai Kyat. Kyat pertama kali diperkenalkan pada tahun 1852 selama pemerintahan Raja Mindon. Pada saat itu, kyat terbuat dari perak dan memiliki nilai sama dengan tiga rupee India.Namun, pada tahun 1952, pemerintah mengeluarkan kyat baru yang terbuat dari kertas. Kyat kertas ini memiliki nilai yang lebih rendah dibandingkan dengan kyat perak. Pada tahun 1985, pemerintah Myanmar kembali mengeluarkan kyat baru dengan denominasi yang lebih besar.

Uang Kertas dan Koin Myanmar

Mata uang Myanmar saat ini terdiri dari uang kertas dan koin. Uang kertas Myanmar terdiri dari denominasi 50, 100, 200, 500, 1000, 5000, dan 10.000 kyat. Sedangkan uang koin terdiri dari denominasi 1, 5, 10, 50, 100, dan 500 kyat.Namun, uang kertas dan koin denominasi kecil seperti 1, 5, dan 10 kyat sudah tidak digunakan lagi di Myanmar. Hal ini dikarenakan harga-harga barang yang semakin meningkat sehingga nilai uang kertas dan koin kecil tidak cukup untuk membeli barang.

Nilai Tukar Mata Uang Myanmar

Nilai tukar mata uang Myanmar sering berfluktuasi. Pada awal 2021, 1 dolar AS setara dengan sekitar 1.300 kyat Myanmar. Namun, sebelumnya pada tahun 2020, 1 dolar AS setara dengan sekitar 1.500 kyat Myanmar.Meskipun terjadi fluktuasi, harga-harga barang di Myanmar cenderung lebih murah dibandingkan dengan negara-negara tetangganya seperti Thailand dan Singapura. Namun, harga-harga barang di Myanmar sangat tergantung pada tempat dan waktu.

Penggunaan Mata Uang Myanmar

Mata uang Myanmar digunakan sebagai alat transaksi di seluruh Myanmar. Namun, beberapa toko dan hotel menerima pembayaran dengan mata uang asing seperti dolar AS dan euro. Namun, untuk pembayaran dengan mata uang asing biasanya dikenakan biaya konversi yang cukup tinggi.Jika kamu ingin berkunjung ke Myanmar, pastikan kamu membawa uang tunai dalam denominasi besar seperti 1000 dan 5000 kyat. Hal ini dikarenakan toko-toko kecil dan pedagang jalanan biasanya tidak memiliki uang kembalian yang cukup untuk denominasi besar.

Kesimpulan

Mata uang Myanmar, atau yang sebelumnya dikenal dengan Kyat, telah mengalami banyak perubahan sejak pertama kali diperkenalkan pada tahun 1852. Saat ini, mata uang Myanmar terdiri dari uang kertas dan koin dengan denominasi yang berbeda-beda. Namun, nilai tukar mata uang Myanmar sering berfluktuasi sehingga harga-harga barang di Myanmar tergantung pada tempat dan waktu. Jika kamu ingin berkunjung ke Myanmar, pastikan kamu membawa uang tunai dalam denominasi besar untuk memudahkan transaksi. Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya, Sobat Ilyas!