Tripitaka: Kitab Suci Agung Agama Buddha

Hello Sobat Ilyas! Kali ini kita akan membahas tentang kitab suci agung agama Buddha yang dikenal dengan nama Tripitaka. Tripitaka adalah kumpulan ajaran Buddha yang ditulis dalam bahasa Pali dan diterjemahkan ke dalam banyak bahasa, termasuk bahasa Indonesia. Kitab suci ini sangat penting bagi umat Buddha karena berisi ajaran-ajaran yang diberikan oleh Sang Buddha Gautama selama hidupnya.

Apa itu Tripitaka?

Tripitaka terdiri dari tiga bagian utama, yaitu Vinaya Pitaka, Sutta Pitaka, dan Abhidhamma Pitaka. Vinaya Pitaka berisi aturan-aturan bagi para biksu dan biksuni, Sutta Pitaka berisi ajaran-ajaran Sang Buddha dalam bentuk cerita dan dialog, dan Abhidhamma Pitaka berisi penjelasan filosofis tentang ajaran Buddha.

Tripitaka juga disebut sebagai Tipitaka atau Tripiṭaka dalam bahasa Pali, yang secara harfiah berarti “tiga keranjang”. Nama ini merujuk pada tiga bagian utama kitab suci tersebut.

Sejarah Tripitaka

Tripitaka ditulis dalam bahasa Pali pada abad ke-1 SM di India Utara. Menurut tradisi, ajaran-ajaran Sang Buddha Gautama disampaikan secara lisan oleh para biksu dan biksuni selama beberapa abad setelah wafatnya Sang Buddha. Kemudian, pada abad ke-1 SM, para biksu mulai mengumpulkan ajaran-ajaran itu dan menuliskannya dalam bahasa Pali.

Tripitaka kemudian dibawa ke Sri Lanka pada abad ke-3 SM oleh Biksu Mahinda, putra Raja Ashoka dari India. Sejak itu, Tripitaka menjadi kitab suci utama bagi umat Buddha di Sri Lanka dan tersebar ke seluruh Asia Tenggara melalui perdagangan dan perjalanan para biksu.

Isi Tripitaka

Vinaya Pitaka berisi aturan-aturan bagi para biksu dan biksuni dalam kehidupan sehari-hari, termasuk aturan tentang makanan, pakaian, tempat tinggal, dan tata tertib dalam kehidupan berkomunitas. Vinaya Pitaka juga berisi kisah-kisah tentang kehidupan Sang Buddha dan para biksu terkemuka pada zamannya.

Sutta Pitaka berisi ajaran-ajaran Sang Buddha dalam bentuk cerita dan dialog. Sutta Pitaka terdiri dari 5 bagian, yaitu Digha Nikaya (Kumpulan Cerita Panjang), Majjhima Nikaya (Kumpulan Cerita Sedang), Samyutta Nikaya (Kumpulan Cerita Terkait), Anguttara Nikaya (Kumpulan Cerita Berangka), dan Khuddaka Nikaya (Kumpulan Cerita Kecil).

Abhidhamma Pitaka berisi penjelasan filosofis tentang ajaran Buddha. Abhidhamma Pitaka membahas tentang konsep-konsep seperti keterikatan, karma, kebijaksanaan, dan meditasi.

Pentingnya Tripitaka

Tripitaka sangat penting bagi umat Buddha karena berisi ajaran-ajaran yang diberikan oleh Sang Buddha Gautama selama hidupnya. Tripitaka menjadi panduan bagi umat Buddha dalam mencapai pencerahan dan kebahagiaan sejati. Selain itu, Tripitaka juga menjadi sumber inspirasi bagi seni, sastra, dan budaya di seluruh Asia Tenggara.

Tripitaka juga merupakan warisan budaya dunia yang sangat berharga. UNESCO telah mengakui Tripitaka sebagai salah satu Warisan Dunia pada tahun 2013.

Terjemahan Tripitaka ke Bahasa Indonesia

Tripitaka telah diterjemahkan ke dalam banyak bahasa, termasuk bahasa Indonesia. Terjemahan Tripitaka ke bahasa Indonesia dapat membantu umat Buddha di Indonesia memahami ajaran-ajaran Sang Buddha dengan lebih mudah. Beberapa terjemahan Tripitaka ke bahasa Indonesia yang terkenal antara lain terjemahan oleh Ven. Bhikkhu Anālayo dari Malaysia dan terjemahan oleh Ven. Bhikkhu Dhammavihari dari Sri Lanka.

Kesimpulan

Tripitaka adalah kitab suci agung agama Buddha yang sangat penting bagi umat Buddha di seluruh dunia. Kitab suci ini berisi ajaran-ajaran Sang Buddha Gautama selama hidupnya dan menjadi panduan bagi umat Buddha dalam mencapai pencerahan dan kebahagiaan sejati. Tripitaka juga merupakan warisan budaya dunia yang sangat berharga dan telah diakui oleh UNESCO sebagai salah satu Warisan Dunia.

Sampai Jumpa Kembali di Artikel Menarik Lainnya!