Ketua Sumpah Pemuda

Pengenalan

Hello Sobat Ilyas! Kita semua pasti sudah pernah mendengar tentang Sumpah Pemuda yang diucapkan pada tanggal 28 Oktober 1928. Di balik peristiwa penting tersebut, ada seorang tokoh yang sangat berperan dalam kesuksesan Sumpah Pemuda. Dia adalah seorang pemuda yang berani dan gigih memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Simak artikel berikut untuk mengetahui siapa sosok Ketua Sumpah Pemuda.

Kehidupan Awal

Nama lengkap Ketua Sumpah Pemuda adalah Soegondo Djojopoespito. Dia lahir pada tanggal 4 Oktober 1903 di Magelang, Jawa Tengah. Ayahnya adalah seorang pegawai negeri yang bekerja di Kantor Pajak Magelang. Soegondo tumbuh dalam keluarga yang sederhana dan di didik dengan pendidikan yang baik.

Pendidikan

Soegondo memulai pendidikan formalnya di Sekolah Rakyat Magelang. Setelahnya, dia melanjutkan pendidikannya di Sekolah Lanjutan Pertama (SLP) Magelang. Namun, karena prestasinya yang gemilang, dia diterima di Sekolah Menengah Atas (SMA) Batavia di Jakarta. Di SMA Batavia, Soegondo aktif dalam organisasi pelajar dan menjadi salah satu pendiri Jong Java. Setelah lulus SMA, dia melanjutkan kuliah di Technische Hoogeschool te Bandoeng, jurusan teknik sipil.

Pekerjaan

Setelah lulus kuliah, Soegondo bekerja sebagai insinyur dan menjadi salah satu pendiri organisasi Baperki (Badan Permusyawaratan Kewarganegaraan Indonesia). Dia juga aktif dalam organisasi pergerakan nasionalis, seperti PNI (Partai Nasional Indonesia) dan Sarekat Islam.

Sumpah Pemuda

Pada tanggal 28 Oktober 1928, Soegondo menjadi Ketua Pergerakan Mahasiswa Indonesia (PMI) dan memimpin acara Sumpah Pemuda. Di depan ribuan orang, Soegondo bersama dengan tokoh-tokoh lainnya mengucapkan sumpah untuk bersatu dalam satu bahasa, satu tanah air, dan satu bangsa.

Keterlibatan dalam Pergerakan Nasionalis

Setelah Sumpah Pemuda, Soegondo semakin aktif dalam pergerakan nasionalis. Dia bergabung dengan Partai Indonesia Raya (Parindra) dan menjadi anggota Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP). Dia juga menjadi anggota delegasi Indonesia yang menghadiri Konferensi Meja Bundar pada tahun 1949.

Penghargaan

Pada tahun 1973, Soegondo menerima penghargaan dari pemerintah Indonesia sebagai Pahlawan Nasional Indonesia. Penghargaan tersebut diberikan sebagai pengakuan atas jasa-jasanya dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Kematian

Soegondo meninggal pada tanggal 1 April 1989 di Jakarta. Dia meninggalkan warisan berharga bagi bangsa Indonesia dan menjadi salah satu tokoh besar dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Kesimpulan

Sobat Ilyas, begitulah kisah hidup dan perjuangan Ketua Sumpah Pemuda. Soegondo Djojopoespito telah memberikan kontribusi besar bagi bangsa Indonesia dalam perjuangan kemerdekaan. Semoga kisah hidupnya dapat menginspirasi kita semua untuk terus memperjuangkan Indonesia yang lebih baik. Sampai jumpa di artikel menarik lainnya!