How Earthquakes Happen

Pendahuluan

Hello Sobat Ilyas, pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang bagaimana terjadinya gempa bumi atau earthquake. Gempa bumi adalah fenomena alam yang tak terduga dan dapat terjadi kapan saja dan di mana saja. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami bagaimana gempa bumi terjadi agar kita dapat lebih siap dan waspada. Mari kita bahas lebih lanjut.

Pergerakan Lempeng Tektonik

Gempa bumi terjadi karena adanya pergerakan lempeng tektonik di bawah permukaan bumi. Lempeng tektonik adalah bagian dari kerak bumi yang bergerak karena adanya konveksi di dalam mantel bumi. Saat lempeng tektonik saling bertabrakan atau bergeser, terjadi gesekan antara lempeng tersebut. Gesekan ini menyebabkan energi terakumulasi dan pada akhirnya dilepaskan dalam bentuk gempa bumi.

Pusat Gempa

Pusat gempa adalah titik di bawah permukaan bumi di mana terjadi lepasnya energi. Pusat gempa ini juga disebut hiposentrum. Sementara itu, titik di permukaan bumi yang berada tepat di atas pusat gempa disebut episentrum. Saat terjadi gempa bumi, getaran yang terjadi berpusat di pusat gempa dan menyebar ke segala arah.

Skala Richter

Skala Richter adalah skala yang digunakan untuk mengukur kekuatan gempa bumi. Skala ini dinamakan sesuai dengan nama seorang ahli seismologi, Charles Richter. Skala Richter berbasis pada logaritma, yang berarti setiap kenaikan satu angka di skala Richter mengindikasikan kekuatan gempa bumi yang meningkat sebanyak 10 kali lipat. Sebagai contoh, gempa bumi dengan kekuatan 6 di skala Richter 10 kali lebih kuat daripada gempa bumi dengan kekuatan 5 di skala Richter.

Gempa Bumi Tektonik

Gempa bumi tektonik adalah jenis gempa bumi yang disebabkan oleh pergerakan lempeng tektonik. Jenis gempa bumi ini adalah yang paling sering terjadi. Dalam gempa bumi tektonik, pusat gempa berada di dalam kerak bumi atau di dalam mantel bagian atas. Jenis gempa bumi ini dapat menyebabkan kerusakan yang cukup besar pada bangunan dan infrastruktur.

Gempa Bumi Vulkanik

Gempa bumi vulkanik terjadi karena adanya aktivitas vulkanik, seperti letusan gunung berapi. Saat letusan terjadi, magma atau batuan cair yang panas dapat merusak struktur di sekitarnya dan menyebabkan gempa bumi. Jenis gempa bumi ini biasanya lebih kecil daripada gempa bumi tektonik.

Gempa Bumi Tekanan

Gempa bumi tekukan terjadi karena adanya tekanan pada batuan di dalam kerak bumi. Jenis gempa bumi ini disebabkan oleh aktivitas manusia, seperti pengeboran minyak bumi atau pembangunan bendungan. Gempa bumi tekukan biasanya lebih kecil daripada gempa bumi tektonik.

Gempa Bumi Laut

Gempa bumi laut terjadi di dasar laut dan dapat menyebabkan tsunami. Jenis gempa bumi ini disebabkan oleh pergerakan lempeng tektonik di dasar laut. Saat terjadi gempa bumi laut, air laut dapat terdorong dan menyebabkan gelombang tsunami. Tsunami dapat sangat merusak dan berbahaya bagi kehidupan manusia.

Pencegahan Gempa Bumi

Sebagai manusia, kita tidak dapat menghentikan terjadinya gempa bumi. Namun, ada beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk mengurangi risiko kerusakan dan korban jiwa akibat gempa bumi. Beberapa cara yang dapat dilakukan, antara lain:

  1. Membangun gedung dan infrastruktur yang tahan gempa
  2. Menghindari membangun di daerah yang rawan gempa bumi
  3. Mempersiapkan diri dengan membuat rencana evakuasi dan persediaan kebutuhan darurat
  4. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang gempa bumi dan cara menghadapinya

Kesimpulan

Demikianlah pembahasan tentang bagaimana terjadinya gempa bumi atau earthquake. Gempa bumi terjadi karena adanya pergerakan lempeng tektonik di bawah permukaan bumi. Saat terjadi gempa bumi, getaran yang terjadi berpusat di pusat gempa dan menyebar ke segala arah. Gempa bumi dapat sangat merusak dan berbahaya bagi kehidupan manusia. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami bagaimana gempa bumi terjadi agar kita dapat lebih siap dan waspada.

Sampai Jumpa Kembali di Artikel Menarik Lainnya