Grafiti Tulisan: Seni Jalanan yang Memikat

Hello Sobat Ilyas! Apa kabar? Kali ini kita akan membahas tentang salah satu seni jalanan yang paling kontroversial, yakni grafitti tulisan. Grafiti tulisan atau biasa disebut tagging, adalah salah satu bentuk seni jalanan yang banyak ditemukan di dinding-dinding kota.

Makna di Balik Grafiti Tulisan

Grafiti tulisan sering kali dianggap sebagai bentuk vandalisme. Namun, sebenarnya ada banyak makna di balik grafiti tulisan tersebut. Setiap tagger memiliki gaya dan pesan yang berbeda-beda dalam tulisannya.

Beberapa tagger menggunakan grafiti tulisan sebagai sarana untuk mengekspresikan diri dan memperjuangkan hak-hak mereka. Ada juga tagger yang menggunakan grafiti tulisan sebagai media untuk mengekspresikan kebebasan dan kreativitasnya.

Sejarah Grafiti Tulisan

Grafiti tulisan sudah ada sejak zaman kuno. Namun, grafiti tulisan modern yang kita kenal sekarang berasal dari komunitas hip-hop di New York City pada tahun 1970-an.

Pada awalnya, grafiti tulisan hanya dianggap sebagai bentuk vandalisme yang merusak fasilitas umum. Namun, seiring berjalannya waktu, grafiti tulisan mulai diakui sebagai bentuk seni jalanan yang legit. Bahkan, beberapa tagger terkenal seperti Banksy dan Keith Haring menjadi sangat terkenal berkat karya-karya grafiti tulisannya.

Teknik-Teknik dalam Grafiti Tulisan

Ada beberapa teknik dalam grafiti tulisan yang harus dikuasai oleh seorang tagger. Teknik-teknik tersebut antara lain:

  • Bubble Letters: teknik menggambar huruf dengan bentuk bulat dan penuh.
  • Wildstyle: teknik menggambar huruf dengan bentuk yang rumit dan sulit dibaca.
  • Throw-ups: teknik menggambar tag dengan cepat dan simpel.
  • Stencil: teknik menggambar huruf dengan menggunakan stensil.

Kontroversi di Balik Grafiti Tulisan

Meskipun grafiti tulisan dianggap sebagai bentuk seni jalanan yang keren, namun tetap saja banyak orang yang menganggapnya sebagai bentuk vandalisme. Grafiti tulisan juga kerap kali mengundang konflik antara tagger dan pihak berwenang.

Banyak negara yang melarang grafiti tulisan, dan para tagger yang tertangkap bisa dikenakan sanksi hukum. Namun, di beberapa negara seperti Inggris, grafiti tulisan dianggap sebagai bagian dari budaya dan seni jalanan yang perlu diapresiasi dan dilindungi.

Cara Menjadi Seorang Tagger

Jika kamu tertarik untuk menjadi seorang tagger, ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan. Pertama-tama, kamu harus memahami bahwa grafiti tulisan adalah bentuk seni jalanan yang harus dihargai dan dilindungi.

Kedua, kamu harus memiliki kreativitas dan keberanian untuk mengekspresikan diri melalui tulisanmu. Ketiga, kamu harus menguasai teknik-teknik dasar dalam grafiti tulisan, seperti bubble letters dan wildstyle.

Kesimpulan

Grafiti tulisan adalah salah satu bentuk seni jalanan yang kontroversial, namun tetap memikat dan menarik untuk diperhatikan. Meskipun kerap dianggap sebagai bentuk vandalisme, namun sebenarnya grafiti tulisan memiliki banyak makna dan pesan di baliknya.

Jika kamu tertarik untuk menjadi seorang tagger, ingatlah bahwa grafiti tulisan adalah bentuk seni jalanan yang harus dihargai dan dilindungi. Selamat mencoba!

Terima kasih telah membaca artikel ini. Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya!