Format Jurnal Penutup

Hello Sobat Ilyas!

Sebagai seorang mahasiswa, pasti kamu sudah tidak asing lagi dengan yang namanya jurnal penutup. Jurnal penutup ini biasanya dibuat sebagai bentuk laporan akhir dari sebuah kegiatan, baik itu tugas akhir, skripsi, ataupun kegiatan lainnya. Namun, apakah kamu sudah paham betul mengenai format jurnal penutup yang benar? Yuk, simak ulasan berikut!

Format jurnal penutup sebenarnya tidak jauh berbeda dengan format jurnal pada umumnya. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar jurnal penutup yang kamu buat dapat terlihat rapi dan profesional. Berikut adalah beberapa tips dan trik dalam membuat format jurnal penutup yang baik:

1. Gunakan Kertas dan Font yang Sesuai

Saat membuat jurnal penutup, pastikan kamu menggunakan kertas yang baik dan font yang sesuai. Pilihlah kertas A4 dengan ketebalan minimal 80 gram agar jurnalmu terlihat lebih profesional dan tidak mudah rusak. Selain itu, gunakanlah font yang mudah dibaca dan tidak terlalu kecil, seperti Times New Roman atau Arial dengan ukuran 12.

2. Buatlah Cover yang Menarik

Cover jurnal penutup merupakan hal pertama yang akan dilihat oleh pembaca. Oleh karena itu, pastikan kamu membuat cover yang menarik dan sesuai dengan tema jurnalmu. Kamu dapat menambahkan gambar atau ilustrasi yang relevan dengan isi jurnalmu.

3. Tuliskan Judul dan Nama Penulis

Judul dan nama penulis harus ditulis dengan jelas pada halaman depan jurnalmu. Judul jurnal sebaiknya singkat, padat, dan jelas, sehingga pembaca dapat dengan mudah memahami isi jurnalmu. Sementara itu, nama penulis jurnal harus ditulis dengan lengkap.

4. Buatlah Daftar Isi

Daftar isi sangat penting dalam sebuah jurnal penutup. Hal ini bertujuan untuk memudahkan pembaca dalam mencari informasi yang diinginkan. Daftar isi sebaiknya disusun dengan rapi dan urutan yang logis.

5. Tuliskan Pendahuluan

Pendahuluan berfungsi sebagai pengantar atau pembuka dari jurnal penutupmu. Pada bagian ini, kamu dapat menjelaskan latar belakang, tujuan, dan ruang lingkup jurnalmu. Pastikan kamu menuliskan pendahuluan yang singkat, padat, dan jelas.

6. Tuliskan Metodologi

Metodologi merupakan bagian penting dari jurnal penutup. Pada bagian ini, kamu harus menjelaskan secara rinci mengenai metode atau teknik yang kamu gunakan dalam melakukan kegiatanmu. Pastikan kamu menuliskan metode yang lengkap dan mudah dipahami oleh pembaca.

7. Tuliskan Hasil dan Pembahasan

Hasil dan pembahasan adalah inti dari jurnal penutupmu. Pada bagian ini, kamu harus menuliskan hasil dari kegiatanmu serta melakukan analisis atau pembahasan terhadap hasil tersebut. Pastikan kamu menuliskan hasil yang akurat dan pembahasan yang logis.

8. Tuliskan Kesimpulan

Kesimpulan berfungsi untuk menyimpulkan hasil dan pembahasan yang telah kamu tuliskan sebelumnya. Pada bagian ini, kamu dapat menuliskan kesimpulan yang singkat dan padat mengenai hasil kegiatanmu. Pastikan kesimpulanmu dapat memberikan jawaban atas tujuan yang telah kamu tetapkan sebelumnya.

9. Tuliskan Daftar Pustaka

Daftar pustaka harus dituliskan pada akhir jurnalmu. Daftar pustaka berisi sumber-sumber atau referensi yang kamu gunakan dalam menulis jurnalmu. Pastikan kamu menuliskan daftar pustaka yang lengkap dan menggunakan format yang benar.

10. Buatlah Halaman Penutup

Halaman penutup berfungsi sebagai penutup dari jurnal penutupmu. Pada bagian ini, kamu dapat menuliskan ucapan terima kasih atau apresiasi terhadap pihak-pihak yang telah membantu dalam kegiatanmu.

Kesimpulan

Jurnal penutup merupakan bentuk laporan akhir dari sebuah kegiatan. Untuk membuat jurnal penutup yang baik, kamu harus memperhatikan beberapa hal seperti kertas dan font yang sesuai, cover yang menarik, judul dan nama penulis yang jelas, daftar isi, pendahuluan, metodologi, hasil dan pembahasan, kesimpulan, daftar pustaka, dan halaman penutup. Dengan mengikuti tips dan trik di atas, diharapkan kamu dapat membuat jurnal penutup yang rapi dan profesional. Selamat mencoba!

Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya.