Dasar Hukum Zakat

Hello Sobat Ilyas! Apakah kamu tahu bahwa zakat adalah salah satu dari lima rukun Islam? Zakat merupakan kewajiban bagi umat Islam yang mampu untuk memberikan sebagian harta yang dimilikinya kepada yang membutuhkan. Namun, sebelum kita membahas lebih lanjut tentang zakat, kita perlu mengetahui dasar hukum zakat dalam Islam.

Dasar Hukum Zakat dalam Al-Quran

Dalam Al-Quran, zakat disebutkan sebanyak 32 kali. Salah satu ayat tentang zakat adalah Surat Al-Baqarah ayat 177 yang berbunyi, “Dan berikanlah zakat, dan sesungguhnya zakat itu akan menjadikan kamu lebih suci, dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” Dari ayat ini, kita dapat mengetahui bahwa zakat adalah salah satu cara untuk membersihkan diri dan harta kita.

Dasar Hukum Zakat dalam Hadis

Selain Al-Quran, dasar hukum zakat juga terdapat dalam hadis. Hadis adalah perkataan, perbuatan, atau persetujuan Nabi Muhammad SAW yang menjadi sumber hukum kedua setelah Al-Quran. Dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda, “Islam didirikan di atas lima perkara: bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, menunaikan shalat, membayar zakat, berpuasa Ramadan, dan menunaikan haji ke Baitullah.” Dari hadis ini, kita dapat mengetahui bahwa zakat merupakan salah satu dari lima rukun Islam yang harus dipenuhi.

Dasar Hukum Zakat dalam Ijma

Ijma adalah kesepakatan ulama dalam menetapkan hukum Islam. Dasar hukum zakat juga didasarkan pada ijma ulama. Ulama sepakat bahwa zakat wajib dikeluarkan oleh setiap muslim yang mampu. Hal ini didasarkan pada hadis yang menyatakan bahwa zakat merupakan salah satu dari lima rukun Islam.

Dasar Hukum Zakat dalam Qiyas

Qiyas adalah metode analogi dalam menetapkan hukum Islam. Dasar hukum zakat juga dapat ditetapkan melalui qiyas. Qiyas dilakukan dengan membandingkan zakat dengan ibadah lain yang memiliki hukum yang sama. Contohnya, zakat dapat dibandingkan dengan shalat karena keduanya merupakan ibadah yang wajib dilakukan oleh setiap muslim.

Kewajiban Zakat bagi Umat Islam

Dari dasar hukum zakat yang telah dijelaskan di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa zakat adalah kewajiban bagi umat Islam yang mampu. Kewajiban zakat ini didasarkan pada Al-Quran, hadis, ijma, dan qiyas. Kita sebagai umat Islam harus memenuhi kewajiban zakat ini sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT.

Manfaat Zakat

Zakat bukan hanya sekadar kewajiban yang harus dipenuhi, namun juga memiliki manfaat bagi orang yang memberikan zakat dan orang yang menerimanya. Bagi orang yang memberikan zakat, manfaatnya adalah membersihkan harta dan diri dari sifat serakah serta mendapatkan pahala dari Allah SWT. Sedangkan bagi orang yang menerima zakat, manfaatnya adalah dapat memenuhi kebutuhan hidup yang mungkin tidak dapat dipenuhi sendiri.

Tentang Nisab dan Haul dalam Zakat

Nisab adalah batasan jumlah harta yang harus dimiliki sebelum seseorang diwajibkan untuk membayar zakat. Sedangkan haul adalah jangka waktu satu tahun yang harus dilewati sebelum seseorang diwajibkan untuk membayar zakat. Nisab dan haul dalam zakat ini ditetapkan oleh ulama berdasarkan ijma.

Jenis-jenis Zakat

Terdapat beberapa jenis zakat yang harus dipenuhi oleh umat Islam, antara lain zakat fitrah, zakat mal, dan zakat profesi. Zakat fitrah dikeluarkan pada bulan Ramadan sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT selama satu bulan penuh berpuasa. Zakat mal dikeluarkan dari harta yang dimiliki seperti emas, perak, uang, dan harta lainnya. Sedangkan zakat profesi dikeluarkan dari penghasilan yang diperoleh dari pekerjaan tertentu.

Kalkulasi Zakat

Untuk menghitung zakat, kita perlu mengetahui jumlah harta yang dimiliki dan nisab yang berlaku pada saat itu. Setelah mengetahui jumlah harta dan nisab, kita dapat menghitung zakat yang harus dikeluarkan. Zakat yang harus dikeluarkan sebesar 2,5% dari jumlah harta yang dimiliki.

Zakat sebagai Bentuk Keadilan Sosial

Zakat juga memiliki peran penting dalam menjaga keadilan sosial di masyarakat. Dengan membayar zakat, orang yang lebih mampu membantu orang yang membutuhkan. Hal ini dapat mengurangi kesenjangan sosial dan membantu masyarakat yang kurang mampu.

Pentingnya Membayar Zakat pada Waktunya

Membayar zakat pada waktunya sangat penting karena merupakan kewajiban yang harus dipenuhi setiap tahun. Jika seseorang tidak membayar zakat pada waktunya, maka akan terus menumpuk dan semakin sulit untuk membayarnya di masa depan.

Zakat pada Barang yang Diperdagangkan

Zakat juga harus dikeluarkan pada barang yang diperdagangkan. Jika seseorang memiliki usaha atau bisnis, maka dia harus mengeluarkan zakat dari keuntungan yang diperoleh. Hal ini bertujuan untuk membersihkan harta usaha dan memperoleh berkah dari Allah SWT dalam usaha tersebut.

Zakat pada Harta Warisan

Jika seseorang menerima harta warisan, maka dia juga harus mengeluarkan zakat dari harta warisan tersebut. Zakat harus dikeluarkan jika harta warisan mencapai nisab dan haul yang berlaku.

Zakat pada Investasi

Jika seseorang melakukan investasi, maka dia juga harus mengeluarkan zakat dari keuntungan yang diperoleh dari investasi tersebut. Zakat pada investasi harus dikeluarkan jika investasi tersebut mencapai nisab dan haul yang berlaku.

Zakat pada Emas dan Perak

Zakat juga harus dikeluarkan pada emas dan perak yang dimiliki. Jumlah zakat yang harus dikeluarkan tergantung pada berat emas dan perak yang dimiliki serta harga pasar pada saat itu.

Zakat pada Properti

Jika seseorang memiliki properti seperti rumah atau tanah, maka dia juga harus mengeluarkan zakat dari properti tersebut. Zakat pada properti harus dikeluarkan jika nilai properti tersebut mencapai nisab dan haul yang berlaku.

Zakat pada Tabungan

Jika seseorang memiliki tabungan, maka dia juga harus mengeluarkan zakat dari tabungan tersebut. Zakat pada tabungan harus dikeluarkan jika jumlah tabungan mencapai nisab dan haul yang berlaku.

Zakat Fitrah untuk Keluarga

Zakat fitrah juga harus dikeluarkan untuk setiap anggota keluarga, termasuk bayi yang baru lahir. Jumlah zakat fitrah yang harus dikeluarkan adalah sebesar satu sha’ atau sekitar 2,5 kg bahan makanan pokok yang biasa dikonsumsi dalam satu daerah.

Zakat sebagai Investasi Akhirat

Membayar zakat bukan hanya sekadar kewajiban, namun juga merupakan investasi akhirat. Dengan membayar zakat, kita dapat memperoleh pahala dari Allah SWT dan membersihkan diri serta harta dari sifat serakah.

Kesimpulan

Dari artikel ini, kita telah mengetahui dasar hukum zakat dalam Islam, kewajiban zakat bagi umat Islam, jenis-jenis zakat, dan cara menghitung zakat. Zakat bukan hanya sekadar kewajiban yang harus dipenuhi, namun juga memiliki manfaat bagi orang yang memberikan dan menerima zakat. Oleh karena itu, mari kita jadikan zakat sebagai bagian dari ibadah kita dan membantu masyarakat yang membutuhkan.

Sampai Jumpa di Artikel Menarik Lainnya