Dalil Naqli tentang Tasamuh

Menjaga Keharmonisan dalam Banyak Hal

Hello Sobat Ilyas, dalam kehidupan sehari-hari, kita sering berinteraksi dengan banyak orang. Dalam berinteraksi, kita tentu saja memiliki perbedaan pendapat dan karakteristik yang berbeda. Namun, sebagai umat muslim, kita diajarkan untuk selalu menjaga keharmonisan dalam berbagai situasi, dan hal ini dikenal dengan istilah tasamuh.

Secara etimologi, tasamuh berasal dari bahasa Arab yaitu “Tasamuhu” yang berarti sikap toleransi. Dalam Islam, tasamuh memiliki arti sikap saling memaafkan dan menghargai perbedaan, serta menjadi dasar utama dalam berinteraksi dengan sesama manusia.

Terdapat beberapa dalil naqli dalam Al-Quran dan Hadis yang menjelaskan tentang tasamuh sebagai salah satu prinsip utama dalam Islam. Berikut ini adalah beberapa dalil naqli tentang tasamuh:

1. Menjaga Persaudaraan

Sebagaimana dalam QS Al Hujurat ayat 10, Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya orang-orang mu’min itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu itu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat”.

Dalam ayat ini, Allah SWT mengajarkan kita untuk selalu menjaga keharmonisan dalam hubungan antarsesama manusia, terutama dengan sesama Muslim. Kita harus senantiasa menjaga persaudaraan dengan saling memaafkan dan menghargai perbedaan.

2. Bersikap Lembut dan Ramah

Dalam QS Ali Imran ayat 159, Allah SWT berfirman: “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu”.

Dalam ayat ini, Allah SWT mengajarkan kita untuk bersikap lembut dan ramah terhadap sesama manusia, terlebih lagi dengan sesama Muslim. Sikap ini akan memudahkan kita untuk mendapatkan kedekatan dan kepercayaan dari orang lain.

3. Menjaga Kerukunan dalam Keluarga

Dalam QS An-Nur ayat 22, Allah SWT berfirman: “Dan janganlah mencerai-beraikan pasangan suami-istri yang Allah jadikan keduanya sebagai pelengkap (yang satu terhadap yang lain), serta janganlah kamu menjadikan Allah sebagai penghalang di antara keduanya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi kaum yang beriman”.

Dalam ayat ini, Allah SWT mengajarkan kita untuk selalu menjaga kerukunan dalam keluarga. Kita harus senantiasa saling memaafkan dan menghargai perbedaan dalam hubungan suami istri, sehingga dapat memperkuat ikatan keluarga yang kuat dan harmonis.

4. Bersikap Santun dalam Berbicara

Dalam QS Al-Isra ayat 53, Allah SWT berfirman: “Katakanlah kepada hamba-hamba-Ku, bahwa mereka harus mengucapkan kata-kata yang baik. Sesungguhnya setan itu menyebarkan permusuhan di antara mereka. Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia”.

Dalam ayat ini, Allah SWT mengajarkan kita untuk selalu bersikap santun dalam berbicara. Kita harus menghindari kata-kata yang kasar dan menyebarkan permusuhan, sehingga dapat memperkuat hubungan antarsesama manusia.

5. Menjaga Persatuan dan Kesatuan Umat

Dalam QS Ali Imran ayat 103, Allah SWT berfirman: “Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai. Dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, bersaudara”.

Dalam ayat ini, Allah SWT mengajarkan kita untuk selalu menjaga persatuan dan kesatuan umat. Kita harus senantiasa bersatu dalam tali agama Allah, dan menghindari perpecahan yang dapat merusak hubungan antarsesama manusia.

6. Menjaga Hubungan dengan Orang Tua

Dalam QS Al-Isra ayat 23, Allah SWT berfirman: “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia”.

Dalam ayat ini, Allah SWT mengajarkan kita untuk selalu menjaga hubungan dengan orang tua dengan cara yang baik dan santun. Kita harus senantiasa menghargai dan memuliakan orang tua, sehingga dapat memperkuat hubungan antarsesama manusia.

7. Bersikap Adil dan Ikhlas

Dalam QS An-Nisa ayat 135, Allah SWT berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu menjadi orang-orang yang selalu menegakkan keadilan, menjadi saksi karena Allah, sekalipun terhadap dirimu sendiri, atau ibu bapak dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya atau miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan memberinya kesaksian, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”.

Dalam ayat ini, Allah SWT mengajarkan kita untuk selalu bersikap adil dan ikhlas terhadap orang lain. Kita harus senantiasa menegakkan keadilan, dan tidak memihak kepada salah satu pihak.

8. Menjaga Kerukunan dalam Masyarakat

Dalam QS Al-Hujurat ayat 12, Allah SWT berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka, karena sebagian dari prasangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentu kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang”.

Dalam ayat ini, Allah SWT mengajarkan kita untuk selalu menjaga kerukunan dalam masyarakat. Kita harus menghindari prasangka yang buruk dan tidak mencari-cari kesalahan orang lain, sehingga dapat memperkuat hubungan antarsesama manusia.

9. Menjaga Kepercayaan Sesama Manusia

Dalam QS Al-Maidah ayat 1, Allah SWT berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman, penuhilah perjanjian-perjanjian itu”.

Dalam ayat ini, Allah SWT mengajarkan kita untuk selalu menjaga kepercayaan sesama manusia dengan memenuhi perjanjian yang telah disepakati. Kita harus senantiasa menepati janji dan memperkuat hubungan antarsesama manusia.

10. Menjaga Keamanan dan Ketertiban dalam Masyarakat

Dalam QS Al-Maidah ayat 2, Allah SWT berfirman: “Dan janganlah kamu membantu orang-orang yang melanggar agama Allah, niscaya mereka akan merusakkanmu dengan kerusakan yang amat besar”.

Dalam ayat ini, Allah SWT mengajarkan kita untuk selalu menjaga keamanan dan ketertiban dalam masyarakat dengan tidak membantu orang-orang yang melanggar agama Allah. Kita harus senantiasa menghindari tindakan yang merusak keamanan dan ketertiban dalam masyarakat.

Kesimpulan

Dalil naqli tentang tasamuh yang telah dijabarkan di atas mengajarkan kita untuk senantiasa menjaga keharmonisan dalam berbagai situasi, dan menjadi dasar utama dalam berinteraksi dengan sesama manusia. Kita harus selalu bersikap toleransi, saling memaafkan dan menghargai perbedaan, serta menghindari tindakan yang merusak hubungan antarsesama manusia.

Semoga dengan memahami dan mengamalkan prinsip tasamuh dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat memperkuat hubungan antarsesama manusia dan menciptakan masyarakat yang harmonis, aman, dan damai. Terima kasih telah membaca artikel ini, sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya.