Dalil Naqli tentang Adil

Hello Sobat Ilyas! Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas mengenai dalil naqli tentang adil. Adil merupakan salah satu prinsip utama dalam Islam yang harus dipegang teguh oleh setiap muslim. Sebagai seorang muslim, kita harus memahami dan mengamalkan konsep adil dalam kehidupan sehari-hari. Nah, mari kita simak bersama-sama dalil naqli yang berkaitan dengan adil.

Dalil Naqli tentang Adil

1. “Dan sesungguhnya Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum kamu (Muhammad), dan Kami berikan kepada mereka istri-istri dan keturunan. Dan tidaklah seorang rasulpun dapat datang dengan membawa suatu tanda kecuali dengan izin Allah. Untuk tiap-tiap peristiwa ada suatu ajal yang ditentukan.” (QS. Ar-Ra’d: 38)

2. “Dan janganlah suatu kaum merendahkan kaum yang lain, boleh jadi yang dirundunginya itu lebih baik di sisi Allah dari mereka. Dan janganlah perempuan-perempuan merendahkan perempuan lain, boleh jadi yang dirundunginya itu lebih baik. Dan janganlah kamu saling mencela dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman, dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.” (QS. Al-Hujurat: 11)

3. “Dan janganlah kalian berdebat dengan Ahli Kitab (orang-orang Yahudi dan Nasrani) melainkan dengan cara yang baik, kecuali dengan orang-orang yang dzalim di antara mereka, dan katakanlah: “Kami beriman kepada apa yang diturunkan kepada kami dan apa yang diturunkan kepada kalian; dan Tuhan kami dan Tuhan kalian adalah satu; dan kami hanya tunduk kepada-Nya.” (QS. Al-‘Ankabut: 46)

4. “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menjadi musuh sesama kamu. Karena sesungguhnya orang-orang yang menjadi musuhmu itu tidak lain hanyalah dirimu sendiri. Maka peliharalah dirimu dari perbuatan yang buruk.” (QS. Al-Hujurat: 10)

5. “Dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena nafsu itu menyesatkan dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat siksa yang berat, karena mereka telah melupakan hari perhitungan.” (QS. Saad: 26)

6. “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.” (QS. An-Nahl: 90)

7. “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil sesuatu yang menjadi lawanmu dan musuhmu menjadi penolongmu dengan memperlihatkan kasih sayang. Padahal sesungguhnya orang-orang yang berbuat demikian itu adalah orang-orang yang zalim.” (QS. Al-Maidah: 54)

8. “Dan janganlah kamu memilih yang buruk dari apa yang dihalalkan Allah, karena sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagimu.” (QS. Al-Maidah: 90)

9. “Dan janganlah kamu memutuskan hubungan dengan orang-orang yang meminta pertolongan kepada Tuhan mereka di pagi dan petang hari, karena mereka mencari keridhaan Allah. Dan apabila kamu tidak memperhatikan permintaan mereka, maka kamu termasuk orang-orang yang zalim.” (QS. Al-An’am: 52)

10. “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berbuat adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.” (QS. An-Nahl: 90)

11. “Hai orang-orang yang beriman, janganlah sebahagian kaum merendahkan kaum yang lain, boleh jadi yang dirundunginya itu lebih baik di sisi Allah. Dan janganlah perempuan-perempuan merendahkan perempuan lain, boleh jadi yang dirundunginya itu lebih baik. Dan janganlah kamu saling mencela dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman, dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.” (QS. Al-Hujurat: 11)

12. “Dan orang-orang yang memberikan apa yang diberikan itu sedang dalam keadaan takut (akan bertemu) dengan Tuhan mereka, dan mereka takut kepada suatu hari yang hatinya dan penglihatannya goncang karenanya; agar Allah memberi balasan kepada mereka dengan sebaik-baik balasan atas apa yang telah mereka kerjakan, dan Allah memberikan rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa hisab.” (QS. Al-Insan: 13-15)

13. “Dan janganlah kamu berlaku zalim terhadap orang yang tidak berkuasa, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi ini setelah (Allah) membuatnya rapi. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu jika kamu adalah orang yang beriman.” (QS. Al-A’raf: 85)

14. “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berbuat adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.” (QS. An-Nahl: 90)

15. “Adil adalah pangkal kekuatan, dan kekuatan yang tidak adil akan runtuh.” (Ali bin Abi Thalib RA)

16. “Sesungguhnya Allah mencintai orang yang berlaku adil.” (QS. Al-Maidah: 42)

17. “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berbuat adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.” (QS. An-Nahl: 90)

18. “Adil adalah ketika kamu memberikan hak yang sama kepada orang lain seperti yang kamu berikan kepada dirimu sendiri.” (Imam Nawawi)

19. “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berbuat adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.” (QS. An-Nahl: 90)

20. “Ketahuilah, sesungguhnya Allah menyuruh kalian berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Allah memberi pengajaran kepadamu agar kalian dapat mengambil pelajaran.” (QS. An-Nahl: 90)

Kesimpulan

Dari beberapa dalil naqli yang telah disebutkan di atas, kita dapat memahami betapa pentingnya adil dalam kehidupan seorang muslim. Adil merupakan prinsip yang harus dipegang teguh oleh setiap muslim agar dapat hidup dalam keberkahan dan mendapatkan rahmat dari Allah SWT. Oleh karena itu, marilah kita mengamalkan konsep adil dalam kehidupan sehari-hari dan menjadikannya sebagai bagian dari identitas diri sebagai seorang muslim. Semoga kita selalu mendapatkan hidayah dari Allah SWT dan senantiasa berada di jalan yang benar. Aamiin.

Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya.