Cara Membuat Kuesioner yang Baik

Kenali Tujuan Kuesioner

Hello Sobat Ilyas! Sebelum kita membahas cara membuat kuesioner yang baik, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu apa tujuan dari kuesioner tersebut. Apakah untuk mengumpulkan data, mengukur kepuasan pelanggan, atau mengetahui preferensi audiens? Dengan mengetahui tujuan kuesioner, maka kita dapat membuat pertanyaan-pertanyaan yang relevan dan efektif.

Tentukan Target Audiens

Setelah mengetahui tujuan kuesioner, langkah selanjutnya adalah menentukan target audiens. Apakah kuesioner tersebut ditujukan untuk pelanggan, karyawan, atau masyarakat umum? Hal ini penting karena akan mempengaruhi bahasa dan cara penyampaian pertanyaan dalam kuesioner.

Buat Pertanyaan yang Jelas dan Tepat Sasaran

Pertanyaan dalam kuesioner harus jelas dan tepat sasaran agar mendapatkan jawaban yang akurat. Hindari pertanyaan yang ambigu atau terlalu umum. Gunakan bahasa yang mudah dipahami oleh target audiens.

Buat Pertanyaan Terstruktur

Agar lebih mudah dianalisis, buatlah pertanyaan dalam kuesioner dengan struktur yang teratur. Misalnya, pertanyaan-pertanyaan terkait dengan topik yang sama dikelompokkan bersamaan. Hal ini akan memudahkan analisis data nantinya.

Hindari Pertanyaan Ganda

Perhatikan agar tidak ada pertanyaan yang bertele-tele atau mengulang-ulang. Hindari pertanyaan yang terlalu banyak pilihan jawaban karena bisa membingungkan responden.

Buat Pertanyaan Netral

Sebaiknya pertanyaan dalam kuesioner dibuat netral agar tidak memengaruhi jawaban responden. Hindari pertanyaan yang mengandung unsur opini atau saran.

Pilih Jenis Pertanyaan yang Tepat

Ada beberapa jenis pertanyaan dalam kuesioner, seperti pertanyaan terbuka, tertutup, atau skala likert. Pilih jenis pertanyaan yang sesuai dengan tujuan kuesioner dan mudah dipahami oleh responden.

Buat Kuesioner yang Singkat

Usahakan agar kuesioner tidak terlalu panjang agar tidak membuat responden merasa bosan atau lelah. Sebaiknya kuesioner dibuat dalam jumlah pertanyaan yang cukup, namun tidak terlalu banyak.

Tes Kuesioner Sebelum Digunakan

Sebelum mengirimkan kuesioner kepada responden, uji coba terlebih dahulu kuesioner tersebut. Hal ini penting untuk mengetahui apakah kuesioner yang dibuat sudah sesuai dengan tujuan dan mudah dipahami oleh responden.

Buat Kuesioner Online

Buatlah kuesioner dalam bentuk online agar lebih mudah dan praktis. Responden dapat mengisi kuesioner kapan saja dan di mana saja tanpa harus datang ke tempat tertentu. Selain itu, hasil dari kuesioner online dapat langsung dianalisis dengan cepat.

Promosikan Kuesioner

Agar mendapatkan responden yang cukup, promosikan kuesioner tersebut secara online atau offline. Sebarkan link kuesioner ke sosial media atau website, atau cetak kuesioner dan bagikan kepada target audiens.

Analisis Hasil Kuesioner

Setelah mendapatkan cukup responden, selanjutnya adalah menganalisis hasil kuesioner. Buatlah tabel atau grafik untuk memudahkan analisis data. Jangan lupa untuk menyimpulkan hasil kuesioner tersebut agar mudah dipahami oleh pihak terkait.

Pertimbangkan Masukan dari Responden

Jika ada masukan atau kritik dari responden terkait kuesioner yang dibuat, pertimbangkan untuk mengubah atau memperbaiki kuesioner tersebut. Hal ini akan membuat kuesioner menjadi lebih baik dan efektif pada penggunaan selanjutnya.

Kesimpulan

Membuat kuesioner yang baik bukanlah hal yang sulit jika kita memahami tujuan kuesioner dan target audiensnya. Gunakan bahasa yang mudah dipahami, buat pertanyaan yang jelas dan terstruktur, serta hindari pertanyaan yang ganda atau terlalu panjang. Uji coba kuesioner sebelum digunakan dan promosikan kuesioner agar mendapatkan responden yang cukup. Terakhir, jangan lupa untuk menganalisis hasil kuesioner dan mempertimbangkan masukan dari responden untuk membuat kuesioner menjadi lebih baik di masa depan.

Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya!