Bilangan Oksidasi: Konsep yang Wajib Dipahami

Hello, Sobat Ilyas! Apakah kamu pernah mendengar istilah bilangan oksidasi? Jika belum, jangan khawatir karena pada artikel kali ini kita akan membahasnya secara santai dan mudah dipahami. Yuk, simak penjelasannya!

Apa itu Bilangan Oksidasi?

Sebelum kita membahas lebih lanjut, alangkah baiknya jika kita memahami terlebih dahulu apa itu bilangan oksidasi. Secara sederhana, bilangan oksidasi merupakan bilangan bulat yang menunjukkan derajat keelektronegatifan suatu unsur dalam senyawa kimia. Bilangan oksidasi biasanya ditunjukkan dengan angka yang berada di sebelah kanan atas simbol unsur, seperti contoh berikut:

Fe3+

Pada contoh di atas, angka 3+ menunjukkan bilangan oksidasi dari unsur besi (Fe) dalam senyawa kimia tersebut. Bilangan oksidasi juga dapat digunakan untuk menentukan jenis reaksi kimia yang terjadi serta menghitung massa dari suatu senyawa kimia.

Cara Menentukan Bilangan Oksidasi

Untuk menentukan bilangan oksidasi pada suatu unsur, terdapat beberapa aturan yang harus dipahami. Berikut ini adalah aturan-aturan tersebut:

  1. Unsur bebas memiliki bilangan oksidasi 0
  2. Unsur logam pada senyawa biner memiliki bilangan oksidasi positif. Bilangan oksidasi unsur logam pada senyawa biner dapat ditentukan dengan rumus 1 + jumlah elektron yang hilang
  3. Unsur non-logam pada senyawa biner memiliki bilangan oksidasi negatif. Bilangan oksidasi unsur non-logam pada senyawa biner dapat ditentukan dengan rumus 1 – jumlah elektron yang diterima
  4. Unsur hidrogen memiliki bilangan oksidasi +1 pada senyawa kecuali diikat dengan unsur logam yang memiliki bilangan oksidasi negatif
  5. Unsur oksigen memiliki bilangan oksidasi -2 pada senyawa kecuali pada senyawa hidrogen peroksida (H2O2) dan superoksida (contoh: KO2)
  6. Jumlah bilangan oksidasi pada suatu senyawa netral adalah 0
  7. Jumlah bilangan oksidasi pada suatu senyawa ionik sama dengan muatan ion

Dengan memahami aturan-aturan tersebut, kamu dapat menentukan bilangan oksidasi pada suatu unsur dengan mudah dan cepat.

Contoh Perhitungan Bilangan Oksidasi

Untuk memperjelas pemahaman, berikut beberapa contoh perhitungan bilangan oksidasi:

  1. Fe2+
  2. Pada contoh di atas, bilangan oksidasi dari unsur Fe adalah +2 karena jumlah elektron yang hilang adalah 2.

  3. NO3
  4. Pada contoh di atas, bilangan oksidasi dari unsur N adalah +5 karena jumlah elektron yang diterima adalah 5. Sedangkan bilangan oksidasi dari unsur O adalah -2 karena unsur O pada senyawa biner memiliki bilangan oksidasi negatif.

  5. H2SO4
  6. Pada contoh di atas, bilangan oksidasi dari unsur H adalah +1 karena pada senyawa kecuali diikat dengan unsur logam yang memiliki bilangan oksidasi negatif. Bilangan oksidasi dari unsur S adalah +6 karena jumlah elektron yang hilang adalah 6. Sedangkan bilangan oksidasi unsur O adalah -2 karena unsur O pada senyawa biner memiliki bilangan oksidasi negatif.

Kesimpulan

Setelah memahami pengertian dan aturan-aturan dalam bilangan oksidasi, kita dapat menyimpulkan bahwa konsep bilangan oksidasi sangat penting dalam dunia kimia. Dengan memahami bilangan oksidasi, kita dapat mengetahui jenis reaksi kimia yang terjadi serta menghitung massa dari suatu senyawa kimia. Oleh karena itu, sebaiknya kita memahami konsep bilangan oksidasi secara mendalam agar dapat mengaplikasikannya dalam berbagai situasi.

Sampai Jumpa di Artikel Menarik Lainnya!