Atmofer Matahari

Sobat Ilyas, Apa Itu Atmosfer Matahari?

Hello Sobat Ilyas, dalam artikel kali ini kita akan membahas tentang atmosfer matahari. Atmosfer matahari merupakan lapisan gas yang meliputi permukaan matahari yang terus terpancar ke luar angkasa. Atmosfer matahari terdiri dari tiga lapisan yang berbeda dan masing-masing memiliki karakteristik yang unik.

Lapisan Pertama: Fotosfer

Lapisan pertama dari atmosfer matahari disebut fotosfer. Fotosfer merupakan lapisan terluar dari matahari yang terlihat oleh mata manusia. Lapisan ini memiliki suhu sekitar 5.500 derajat Celsius. Fotosfer juga sering disebut sebagai “permukaan” matahari karena menjadikan matahari terlihat seperti bola yang merah jambu.

Lapisan Kedua: Kromosfer

Lapisan kedua dari atmosfer matahari disebut kromosfer. Lapisan ini terletak di atas fotosfer dan memiliki suhu sekitar 4.000 derajat Celsius. Kromosfer juga terlihat merah jambu ketika diamati dari Bumi.

Lapisan Ketiga: Korona

Lapisan ketiga dari atmosfer matahari disebut korona. Korona terletak di atas kromosfer dan merupakan lapisan terluar dari atmosfer matahari. Lapisan ini memiliki suhu yang sangat tinggi, mencapai jutaan derajat Celsius. Korona juga terlihat ketika terjadi gerhana matahari total dan berbentuk seperti lingkaran yang menyilaukan.

Fenomena di Atmosfer Matahari

Atmosfer matahari menyebabkan berbagai fenomena yang terjadi di angkasa seperti kilat matahari atau “solar flare”, korona massa ejections atau “CMEs”, dan angin matahari atau “solar wind”. Semua fenomena ini berhubungan dengan aktivitas magnetik di permukaan matahari dan dapat memengaruhi kondisi cuaca di Bumi.

Kilat Matahari atau “Solar Flare”

Kilat matahari atau “solar flare” terjadi ketika energi yang disimpan di permukaan matahari dilepaskan dalam bentuk radiasi elektromagnetik, partikel bermuatan, dan sinar-x. Kilat matahari dapat memengaruhi kondisi cuaca ruang angkasa dan dapat mengganggu sistem satelit, komunikasi, dan navigasi di Bumi.

Korona Mass Ejections atau “CMEs”

Korona mass ejections atau “CMEs” terjadi ketika korona matahari melepaskan sejumlah besar gas dan partikel ke luar angkasa. CMEs dapat memicu badai geomagnetik di Bumi dan dapat memengaruhi sistem kelistrikan dan komunikasi.

Angin Matahari atau “Solar Wind”

Angin matahari atau “solar wind” terjadi ketika partikel bermuatan dari atmosfer matahari melepaskan diri ke luar angkasa. Angin matahari dapat memengaruhi kondisi cuaca di Bumi dan dapat memicu badai geomagnetik.

Kesimpulan

Atmosfer matahari memiliki tiga lapisan yang berbeda dan masing-masing memiliki karakteristik yang unik. Atmosfer matahari juga menyebabkan berbagai fenomena di angkasa seperti kilat matahari, korona mass ejections, dan angin matahari. Semua fenomena ini berhubungan dengan aktivitas magnetik di permukaan matahari dan dapat memengaruhi kondisi cuaca di Bumi.

Sampai Jumpa di Artikel Menarik Lainnya!