Hello Sobat Ilyas, apakah kamu sedang mencoba untuk meningkatkan massa otot? Jika iya, maka kamu pasti sudah tidak asing lagi dengan whey protein. Whey protein adalah suplemen yang sering digunakan oleh para atlet dan penggemar fitness untuk membantu mempercepat pertumbuhan otot. Namun, sebelum kamu mulai mengonsumsinya, ada beberapa efek samping yang perlu kamu ketahui. Simak ulasannya di bawah ini.
1. Gangguan Pencernaan
Salah satu efek samping whey protein yang sering terjadi adalah gangguan pencernaan. Hal ini disebabkan oleh kandungan lactose yang terdapat dalam whey protein. Jika kamu memiliki intoleransi laktosa, maka kamu mungkin akan mengalami diare, kembung, dan perut kembung setelah mengonsumsi whey protein. Untuk menghindari hal ini, kamu bisa memilih whey protein yang rendah laktosa atau mencari alternatif lain seperti protein nabati.
2. Alergi
Selain intoleransi laktosa, whey protein juga bisa menyebabkan alergi pada beberapa orang. Alergi whey protein biasanya ditandai dengan ruam kulit, gatal-gatal, dan sesak napas. Jika kamu merasakan gejala-gejala ini setelah mengonsumsi whey protein, segera hentikan penggunaannya dan konsultasikan dengan dokter.
3. Risiko Peningkatan Berat Badan
Whey protein memang diketahui dapat membantu meningkatkan massa otot. Namun, jika kamu mengonsumsinya secara berlebihan, maka kamu juga berisiko mengalami peningkatan berat badan. Hal ini disebabkan oleh kandungan kalori dan protein yang tinggi pada whey protein. Jadi, jika kamu ingin menghindari peningkatan berat badan yang tidak diinginkan, pastikan kamu mengonsumsinya dengan dosis yang tepat dan diimbangi dengan olahraga yang teratur.
4. Gangguan ginjal
Salah satu efek samping whey protein yang jarang terjadi namun perlu diwaspadai adalah gangguan ginjal. Hal ini terjadi karena konsumsi whey protein yang berlebihan dapat meningkatkan beban kerja pada ginjal. Jika kamu memiliki riwayat penyakit ginjal atau sedang dalam pengobatan untuk masalah ginjal, sebaiknya hindari mengonsumsi whey protein atau konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.
5. Gangguan tidur
Whey protein juga diketahui dapat mempengaruhi kualitas tidur. Jika kamu mengonsumsinya sebelum tidur, kamu mungkin akan sulit tidur atau bangun-bangun di malam hari. Hal ini disebabkan oleh kandungan asam amino pada whey protein yang dapat merangsang otak dan membuat kamu lebih terjaga. Untuk menghindari gangguan tidur, sebaiknya konsumsi whey protein beberapa jam sebelum tidur atau pilih alternatif lain seperti casein protein.
6. Ketergantungan
Terakhir, whey protein juga bisa menyebabkan ketergantungan pada beberapa orang. Hal ini disebabkan oleh efek dopamin yang dihasilkan saat mengonsumsi whey protein. Jika kamu sudah terbiasa mengonsumsinya secara teratur, maka kamu mungkin akan merasa sulit untuk berhenti atau mengurangi dosisnya. Untuk menghindari ketergantungan, pastikan kamu mengonsumsinya dengan dosis yang tepat dan tidak terlalu sering.
Kesimpulan
Itulah beberapa efek samping whey protein yang perlu kamu ketahui sebelum mulai mengonsumsinya. Meskipun whey protein bisa sangat bermanfaat bagi pertumbuhan otot, namun kamu juga harus memperhatikan dosis dan penggunaannya agar tidak menimbulkan efek samping yang merugikan. Jangan lupa selalu konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi sebelum memulai mengonsumsi whey protein. Terima kasih telah membaca, sampai jumpa di artikel menarik lainnya!