Hello Sobat Ilyas!
Al Hujurat ayat 3 merupakan salah satu ayat dalam Al-Quran yang memiliki makna yang sangat dalam. Ayat ini mengingatkan kita untuk selalu menjaga adab dalam berbicara. Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali kita tidak sadar bahwa perkataan kita bisa menyakiti perasaan orang lain atau bahkan merusak hubungan antar sesama.
Al Hujurat ayat 3 berbunyi: “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu meninggikan suara kamu melebihi suara Nabi dan janganlah kamu berkata-kata dengannya sebagaimana kamu saling berkata-kata sesama kamu, karena nanti akan hilanglah amalanmu padahal kamu tidak menyadarinya”.
Dalam ayat ini, Allah SWT memerintahkan umat Islam untuk tidak meninggikan suara ketika berbicara dengan Nabi Muhammad SAW. Hal ini menunjukkan adab dan penghormatan yang tinggi terhadap Nabi sebagai utusan Allah SWT. Selain itu, kita juga dilarang untuk berkata-kata dengan Nabi sebagaimana kita saling berkata-kata sesama kita. Artinya, kita harus lebih sopan dan menghormati Nabi ketika berbicara dengannya.
Namun, ayat ini tidak hanya berlaku untuk berbicara dengan Nabi Muhammad SAW saja. Kita juga harus menjaga adab ketika berbicara dengan orang lain, terutama orang yang lebih tua atau memiliki kedudukan yang lebih tinggi dari kita. Kita harus menghormati mereka dan tidak berbicara dengan suara yang tinggi atau kasar.
Selain itu, ayat ini juga mengingatkan kita tentang pentingnya menjaga amalan kita. Kita seringkali tidak menyadari bahwa perkataan yang kasar atau menyakiti orang lain dapat merusak amalan kita. Oleh karena itu, kita harus selalu menjaga adab dalam berbicara agar amalan kita tetap terjaga.
Menjaga adab dalam berbicara juga dapat memperbaiki hubungan antar sesama. Ketika kita berbicara dengan sopan dan menghormati orang lain, maka orang tersebut akan merasa dihargai dan dihormati. Hal ini dapat menciptakan hubungan yang harmonis dan menghindari konflik yang tidak perlu.
Adab dalam berbicara juga dapat membantu kita dalam berdakwah kepada orang lain. Ketika kita berbicara dengan sopan dan bijaksana, orang lain akan lebih mudah menerima pesan yang kita sampaikan. Sebaliknya, jika kita berbicara dengan kasar atau menyakiti orang lain, maka pesan yang kita sampaikan tidak akan diterima dengan baik.
Di dalam Al-Quran, Allah SWT juga menyebutkan bahwa lidah yang baik adalah salah satu ciri orang yang beriman. Lidah yang baik adalah lidah yang selalu mengucapkan kata-kata yang baik dan tidak menyakiti orang lain. Dalam Surat Al-Isra ayat 53, Allah SWT berfirman: “Katakanlah kepada hamba-hamba-Ku, bahwa mereka hendaklah mengucapkan kata-kata yang lebih baik, karena sesungguhnya setan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia”.
Hal ini menunjukkan bahwa Allah SWT sangat menghargai orang yang selalu menjaga adab dalam berbicara dan menghindari kata-kata yang dapat menyakiti orang lain. Kita harus selalu berusaha untuk menjadi orang yang memiliki lidah yang baik dan selalu mengucapkan kata-kata yang positif.
Terakhir, kita harus selalu mengingatkan diri kita sendiri untuk menjaga adab dalam berbicara. Kita harus selalu berusaha untuk menjadi orang yang sopan dan bijaksana dalam berbicara. Dengan menjaga adab dalam berbicara, kita tidak hanya dapat menghindari konflik dan merusak hubungan antar sesama, tetapi juga dapat memperbaiki hubungan dengan Allah SWT.
Kesimpulan
Al Hujurat ayat 3 mengingatkan kita untuk selalu menjaga adab dalam berbicara. Kita harus menghormati orang lain dan tidak meninggikan suara ketika berbicara. Selain itu, kita juga harus selalu mengucapkan kata-kata yang baik dan tidak menyakiti orang lain. Dengan menjaga adab dalam berbicara, kita dapat memperbaiki hubungan antar sesama dan dengan Allah SWT. Mari kita selalu berusaha untuk menjadi orang yang memiliki lidah yang baik dan selalu mengucapkan kata-kata yang positif.Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya!